Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

5 Kebo Kyai Slamet, 17 Pusaka dan Ribuan Orang Ikuti Kirab 1 Suro Keraton Surakarta

5 Kebo Kyai Slamet dan 17 pusaka diarak dalam tradisi Kirab Pusaka Malam 1 Suro yang digelar oleh Keraton Kasunanan Solo, Jumat (27/6/2025) dini hari

Penulis: Ardianti WS | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Woro Seto
KIRAB 1 SURO KERATON SURAKARTA- Lima Kebo Kyai Slamet dan 17 pusaka diarak dalam tradisi Kirab Pusaka Malam 1 Suro yang digelar oleh Keraton Kasunanan Solo, Jumat (27/6/2025) dini hari. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Lima Kebo Kyai Slamet dan 17 pusaka diarak dalam tradisi Kirab Pusaka Malam 1 Suro yang digelar oleh Keraton Kasunanan Solo, Jumat (27/6/2025) dini hari.

Saat acara kirab berlangsung, 5 Kebo Kyai Slamet menjadi cucuk lampah atau penunjuk jalan, lalu arak-arakan pusaka.

Sementara 17 pusaka yang diarak didominasi oleh tombak kepunyaan SISKS Pakubuwono (PB) XIII.

Sosok yang membawa pusaka-pusaka tersebut adalah keturunan raja Keraton Solo.

Baca juga: Suasana Hening Saat 5 Kebo Kyai Slamet Diarak Melintasi Rute Acara Kirab Pusaka Malam 1 Suro

Selama prosesi kirab, ribuan orang ikut menjadi bagian rombongan arak-arakan tersebut.

Dimana ribuan orang tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah pusaka yang dikirab.

Arak-arakan dimulai pada pukul 24.00 WIB.

Mereka menjalani tapa bisu yakni berjalan kaki tanpa bicara dan tanpa menggunakan alas kaki.

Rombongan kirab dimulai dari alun-alun selatan diarak dari Alun-alun Selatan, dari kandang 5 kebo Bule Kyai Slamet.

Setelah itu, 5 kebo Bule Kyai Slamet diarak menuju depan Kori Kamandungan Keraton Solo.

Ada sejumlah pantangan yang harus dipatuhi bagi peserta kirab maupun masyarakat umum yang ada di sekitar Kori Kamandungan pada saat Kebo Bule telah sampai di sana.

Pantangan tersebut antara lain dilarang bersuara keras atau berisik pada saat Kebo Bule berada di depan pintu utama Keraton Solo tersebut.

Sehingga, suasana menjadi hening saat acara kirab tersebut berlangsung.

Selain itu, bagi masyarakat yang ingin mengabadikan potret Kebo Bule juga dilarang menggunakan flash atau lampu penerang.

Adapula pantangan selama acara kirab, masyarakat yang mengenakan pakaian warna merah diminta untuk menyaksikan di barisan belakang.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved