Berita Semarang
Orang Tua "Gadai" Demi Sekolah Anak? Transaksi Pegadaian Diprediksi Melonjak Juli 2025
Transaksi gadai di Jateng dan DIY diproyeksikan meningkat pada Juli nanti bertepatan dengan tahun ajaran baru 2025/2026.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Transaksi gadai di Jateng dan DIY diproyeksikan meningkat pada Juli nanti bertepatan dengan tahun ajaran baru 2025/2026.
Pada periode tersebut, banyak masyarakat yang menggunakan layanan gadai untuk memenuhi kebutuhan masuk sekolah.
Baca juga: Pegadaian Kanwil XI Semarang Gandeng Kejati Jateng, Perkuat Sinergi Hukum dan Tata Kelola Perusahaan
Kepala Departemen Business Support PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Tyas Ari Hidayat menyampaikan, produk gadai secara bulanan pada Juni ini mengalami kenaikan paling rendah.
Pada April lalu, transaksi gadai mengalami kenaikan 2,45 persen. Kemudian, melonjak menjadi 3,76 persen pada Mei.
Pada Juni ini, transaksi gadai baru mencapai 1,92 persen. Prediksi transaksi gadai hingga akhir Juni menyentuh 2,2 persen.
Angka tersebut cukup rendah dibanding April dan Mei.
Hal itu disebabkan pada April dan Mei, peningkatan transaksi sangat dirasakan bertepatan pada momentum Idulfitri
"Setelah Lebaran banyak masyarakat yang tebus. Pengusaha yang sebelumnya gadai untuk modal, setelah lebaran menebus barang. Kedua, banyak silaturahmi keluarga segala macam perputarn uang banyak disitu. Setelah Lebaran ditebus barangnya," jelasnya, Jumat (27/6/2025).
Pihaknya memproyeksikan, transaksi gadai akan kembali meningkat pada Juli mendatang bertepatan dengan masuknya anak sekolah.
Transaksi gadai diprediksi meningkat hingga tiga persen pada bulan depan.
"Biasanya tahun ajaran baru ada kenaikan gadai tapi tidak signifikan seperti Lebaran dan Ramadan. Tahun-tahun sebelumnya naik tiga persen," sebutnya.
Dia membeberkan, omzet gadai pada Juni ini mencapai Rp 2,064 triliun.
Sebanyak 85 persen barang yang digadau adalah emas perhiasan.
Baca juga: Pegadaian dan BP2MI Ajak Pekerja Migran Investasi Emas, Cegah Terjerat Pinjol Ilegal
Disusul, barang elektronik seperti handphone, komputer, maupun laptop.
Selain itu, ada pula motor dan mobil.
"Paling banyak emas perhiasan dengan taksiran gadai 80 persen dari harga barang," katanya. (eyf)
KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 637 Ribu Penumpang Selama Juli 2025 |
![]() |
---|
Ini yang Dilakukan Wali Kota Semarang SIkapi Polemik Julian Boga Siagian Diusir Warga |
![]() |
---|
Soal Penanganan TPA Ilegal di Rowosari, DLH Semarang Sebut Bentuk Tim Patroli Gabungan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 7 Agustus 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Pengakuan Mbak Ita di Persidangan Kasus Korupsi Semarang, Tidak Lagi Serumah dengan Alwin Basri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.