Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Telekomunikasi

Ingin Ikut Melestarikan Laut Cukup Dari Ponsel? Berikut Ini Caranya

Telkomsel melalui program Telkomsel Poin mengajak para pelanggan ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan laut.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
(Dok Telkomsel)
LINDUNGI LAUT - Telkomsel mengajak pelanggan melindungi laut melalui poin telkomsel. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Telkomsel melalui program Telkomsel Poin mengajak para pelanggan ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan laut, di antaramya di Karimunjawa. 

Manager Corporate Communications Telkomsel Jawa Bali, Erwin Kusumawan menyampaikan, Karimunjawa dikenal sebagai salah satu destinasi bahari terindah di Indonesia.

Gugusan pulau dengan air laut sebening kaca, terumbu karang warna-warni, dan biota laut yang beragam menjadikannya surga kecil di utara Jawa.

Baca juga: Retribusi Karimunjawa Lari ke BTN: Pemkab Jepara Gigit Jari "Surga Tersembunyi" Tak Bisa Sumbang PAD

Keindahan alam ini tidak hanya memanjakan mata, tapi juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.

Telkomsel pun mengajak pelanggan melestarikan laut Karimunjawa dengan menukarkan poin yang dimiliki untuk mendukung konservasi terumbu karang.

Pelanggan cukup buka aplikasi MyTelkomsel dan menukarkan 500 poin dengan Rp 500 untuk konservasi selama periode 5 Mei – 31 Desember 2025. Hasil donasi akan disalurkan lewat BenihBaik.com.

“Melalui program ini, kami ingin mengajak pelanggan untuk berbuat baik bersama, menjaga keindahan laut Indonesia dengan cara yang sederhana namun berdampak.

Karena setiap Poin yang disumbangkan berarti besar untuk masa depan lingkungan kita," tutur Erwin, Senin (30/6/2025). 

Tidak hanya di Karimunjawa, lewat kerja sama bareng BenihBaik.com, masyarakat lokal, dan pemerintah setempat, Telkomsel mendukung pembangunan taman bawah laut di tiga lokasi lainnta Indonesia, yakni Pulau Pahawang Lampung, Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, dan Pantai Malalayang. 

"Tujuannya untuk memulihkan ekosistem terumbu karang yang rusak akibat aktivitas yang tidak ramah lingkungan," ujarnya. 

Erwin menjelaskan, konservasi kali ini memakai metode rock pile, yaitu teknik sederhana tapi efektif, bahkan efektifitas hingga 93 persen, dengan menempatkan rangka besi atau PVC di atas batu karang mati agar bisa ditumbuhi karang baru secara alami.

Kelebihannya, metode ini ramah lingkungan, stabil, dan bisa dilakukan tanpa alat canggih.

"Sekecil apapun aksi yang dilakukan bisa jadi harapan besar buat laut Indonesia. Mulai dari poin yang dimiliki," tambahnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved