Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Prestiana Olah Buah Belimbing Wuluh Jadi Dodol Sehat Beromzet Puluhan Juta

Di sebuah rumah sederhana di Jalan Penatusan No 8 RT 1 RW 3, Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
DODOL BUAH - Prestiana Endah Wulandari (kanan) sosok di balik dodol buah yang kini jadi primadona saat menunjukan produknya, Minggu (29/6/2025). Ia memproduksi berbagai jenis dodol buah seperti jambu biji, nanas, sirsak, pisang, nangka, mangga, bahkan belimbing wuluh. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Di sebuah rumah sederhana di Jalan Penatusan No 8 RT 1 RW 3, Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas aroma manis menyambut siapa saja yang datang.

Di sanalah dodol buah Arulla by Cahaya Bulan diproduksi cita rasa lokal yang kini merambah pasar oleh-oleh di berbagai kota besar Indonesia.

Adalah Prestiana Endah Wulandari, mantan guru taman kanak-kanak, sosok di balik dodol buah yang kini jadi primadona.

Sejak 2019, ia memutuskan berhenti dari profesinya dan merintis usaha olahan buah.

Bukan sekadar cari untung, keputusannya bermula dari keresahan sederhana: buah hasil petani lokal kerap tak dilirik pembeli dan akhirnya terbuang.

"Awalnya saya cuma jualan buah.

Tapi kalau buah saja, harus manis, harus bagus.

Sementara banyak buah dari petani yang secara tampilan kalah, padahal rasanya tetap enak," kata Prestiana kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (29/6/2025).

Alih-alih dibuang, buah-buah yang tak laku itu ia olah menjadi dodol.

Durian jadi varian pertama. 

Kini, ragamnya berkembang jadi lebih dari delapan jenis yaitu jambu biji, nanas, sirsak, pisang, nangka, mangga, bahkan belimbing wuluh.

Bukan cuma varian rasa yang unik, dodol buatan Prestiana juga punya keunggulan bahan: bukan dari tepung, tapi dari singkong.

"Singkong lebih sehat dan lebih khas.

Kami ingin mempertahankan cita rasa tradisional Banyumas yang juga ramah di perut," ujarnya.

Dalam sebulan, usaha kecil ini bisa memproduksi hingga 3.000 bungkus dodol.

Satu bungkus dihargai Rp20 ribu.

Omzetnya pun tak main-main, mencapai Rp10 juta hingga Rp30 juta per bulan.

Lima orang pekerja lokal ikut terlibat dalam proses produksi.

Pemasarannya pun kini meluas. Dodol Arulla tak hanya ada di pusat oleh-oleh Banyumas, tapi juga telah masuk ke jaringan besar seperti Krisna Bali, hingga toko oleh-oleh di Yogyakarta.

Bahkan, beberapa hotel di Banyumas kerap menyuguhkan dodol ini sebagai buah tangan bagi tamu.

Tak berhenti pada dodol, Prestiana juga mengembangkan produk lain dari buah dan durian seperti es krim dan yogurt. Semua berbasis buah lokal.

Tahun ini menjadi keikutsertaannya yang keempat dalam ajang Karya Kreatif Serayu (KKS) event tahunan yang mewadahi UMKM kreatif Banyumas.

Ajang ini jadi panggung penting bagi produk-produk lokal untuk naik kelas.

"Bagi saya, UMKM bukan sekadar usaha, tapi juga jalan untuk menjaga keberlangsungan petani, membuka lapangan kerja, dan menjaga warisan rasa lokal agar tak hilang oleh zaman," ujar Prestiana.

Bagi yang ingin mencicipi dodol buah Arulla by Cahaya Bulan, pemesanan bisa dilakukan melalui nomor 0852-2782-3228.
(jti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved