Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

LDII

Gubernur Khofifah Buka Permata CAI ke-46: Investasi Mental & Akhlak, Kunci Membangun Generasi Unggul

Gubernur Khofifah buka Permata CAI 2025, tekankan investasi mental & akhlakul karimah sebagai fondasi generasi emas 2045.

KIM DPP LDII
Gubernur Khofifah buka Permata CAI 2025, tekankan investasi mental & akhlakul karimah sebagai fondasi generasi emas 2045. 

TRIBUNJATENG.COM, JOMBANG – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, membuka secara resmi Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) ke-46 yang digelar di Bumi Perkemahan Kosambiwojo, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Senin (30/6).

Dalam sambutannya, Khofifah menekankan pentingnya investasi mental dan akhlakul karimah sebagai fondasi utama dalam mencetak generasi muda yang tangguh dan mandiri.

"Proses kepemimpinan sejati tidak instan. Ia harus melalui penataan hati, pikiran, rasa, dan tindakan. Semua itu sejalan dengan prinsip Trisukses: berakhlakul karimah, alim-fakih, dan mandiri," tegas Khofifah.

Dengan tema “Perhebat Karakter Pemuda Profesional Religius dan Berazazkan Pancasila”, Permata CAI ke-46 diikuti oleh 1.500 peserta luring dan 10.000 peserta daring dari 375 titik.

Acara ini menjadi bukti nyata komitmen LDII dan para pembina pondok pesantren dalam membangun generasi penerus bangsa melalui pendekatan spiritual, edukatif, dan nasionalis.

Khofifah juga mengaitkan kegiatan ini dengan isu global seperti perubahan iklim.

Ia mengingatkan peserta tentang tanggung jawab manusia sebagai khalifah bumi dengan menukil QS Ar-Rum ayat 41, dan mengaitkannya dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

"Perkemahan ini bukan hanya kegiatan alam biasa, tapi juga langkah konkret mencintai dan merawat alam semesta," ujarnya.

Lebih jauh, Gubernur Khofifah mengangkat kembali gagasan Bung Karno tentang “investment stage”: investasi keterampilan, material, dan yang terpenting, mental.

Menurutnya, tanpa kekuatan mental dan karakter yang kokoh, potensi sumber daya lainnya tidak akan optimal mengangkat martabat bangsa.

“Mental investment inilah yang paling mendasar. Pendidikan karakter berbasis akhlakul karimah adalah kunci menuju kemandirian dan kejayaan bangsa,” tegasnya.

Senada, Bupati Jombang Warsubi mengingatkan pentingnya interaksi sosial dan kesadaran lingkungan di era teknologi informasi.

"Perkemahan ini jadi ruang strategis untuk memperkuat solidaritas sosial, melatih hidup sederhana, serta membangun kepemimpinan dan tanggung jawab," ujarnya.

Kegiatan Permata CAI tahun ini turut diramaikan oleh 75 stan pasar rakyat & UMKM, pertunjukan seni budaya, atraksi offroad, pembagian 500 paket sembako, dan berbagai fasilitas edukatif seperti photo booth dan zona interaktif.

Panitia menargetkan 25.000 pengunjung hingga penutupan.

Sementara itu, Ketua Panitia Widodo, yang juga Ketua DPD LDII Jombang, menyampaikan bahwa peserta mendapat pembekalan kebangsaan, hukum, kewirausahaan, dan karakter berbasis 29 nilai luhur untuk kehidupan sehari-hari.

Permata CAI ke-46 mengusung tema "Perhebat Karakter Pemuda Profesional Religius dan Berazazkan Pancasila Guna Memperkokoh Eksistensi Bangsa di Bawah Naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Acara itu diikuti 1.500 alumni Ponpes Gadingmangu Jombang secara luring dan 10.000 peserta dari 375 titik mengikuti secara daring.  

Kegiatan Permata CAI tahun menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan. Gubernur Khofifah mengaitkan pesan moral tersebut dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Ia menukil QS: Ar-Rum ayat 41 untuk mengingatkan bahwa menjaga kelestarian alam adalah bagian dari tanggung jawab spiritual manusia sebagai khalifah di muka bumi.

"Ketika dunia berbicara terkait pemanasan global dan perubahan iklim, maka perkemahan Permata CAI menjawab dengan langkah konkret yakni mencintai alam semesta," ujarnya. 

Mantan Menteri Sosial itu mengangkat kembali gagasan Bung Karno tentang investment stage dalam pidato kenegaraan tahun 1956, yang mencakup investasi keterampilan, investasi material, dan terutama investasi mental.

Ia menegaskan, tanpa mental yang kuat, kekayaan dan keterampilan tidak akan mampu membawa bangsa keluar dari ketergantungan.

“Mental investment inilah yang paling mendasar. Pendidikan karakter berbasis akhlakul karimah adalah kunci membangun kemandirian bangsa,” tegasnya.

Senada dengan Gubernur Khofifah, Bupati Jombang Warsubi mengingatkan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan namun harus disikapi dengan bijak.

Tidak boleh melupakan pentingnya interaksi sosial dan pendekatan dengan alam semesta.

"Perkemahan seperti ini menjadi ruang penting bagi generasi muda untuk merasakan langsung keindahan dan ketenangan alam, belajar menghargai lingkungan serta memperkuat solidaritas dan kesetiakawanan sosial," ujarnya. 

Perkemahan seperti ini, tambahnya, memiliki banyak manfaat positif, selain mengajarkan kebersamaan dan melatih hidup sederhana, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan jiwa kemandirian, kepemimpinan serta rasa tanggung jawab di kalangan peserta.

"Kita dilatih tidak hanya menjadi penonton tetapi pelaku aktif yang mampu memimpin dan bekerja sama dalam berbagai kegiatan," urainya. 

Bupati Warsubi juga berpesan kepada orangtua dan guru pembina untuk mendampingi anak-anaknya dengan iman dan ilmu,

"Sehingga dengan demikian mereka akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas secara intelektual dan matang secara spiritual dalam menyongsong Indonesia emas 2045," pesannya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Ketua DPD LDII Jombang Widodo, menyampaikan bahwa kegiatan PermatA CAI ke-46 diisi pembekalan materi kebangsaan, hukum, kepemudaan, dan kewirausahaan. Peserta juga diajak untuk mengimplementasikan 29 karakter luhur generasi bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

Beragam kegiatan sosial turut mewarnai acara itu, diantaranya aneka pertunjukan seni budaya seperti pencak silat, puisi drama, atraksi offroad, serta hiburan lain yang melibatkan partisipasi aktif peserta dan masyarakat sekitar serta pembagian 500 paket sembako kepada warga sekitar lokasi perkemahan.

Tak hanya itu, area perkemahan juga diramaikan oleh lebih dari 75 stan pasar rakyat dan UMKM. Fasilitas-fasilitas menarik seperti photo booth, tenda interaktif, dan zona edukasi turut menambah daya tarik acara. Panitia menargetkan total kunjungan hingga penutupan mencapai 25.000 orang. (*)

Baca juga: Meriahnya Tasyakuran HUT Bhayangkara ke-79 Polres Sragen: Penuh Kejutan dan Apresiasi

Baca juga: Kemenkum Jateng Dorong Desa di Kabupaten Demak Sebagai Desa Sadar Hukum

Baca juga: Rakerda KPPS Indonesia Regional Jateng 2025: Perkuat Solidaritas dan Buka Peluang di Dunia Stiker

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved