Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahasiswi UNS

Apa Itu Bipolar? Ditulis Devita Mahasiswi UNS di Surat Terakhir Sebelum Loncat dari Jembatan Jurug

Devita Sari Anugraeni (DSA) meninggal sepucuk surat sebelum loncat dari Jembatan Jurug, Solo pada Selasa (1/7/2025).

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
istimewa/Instagram
PESAN TERAKHIR - Terungkap isi pesan terakhir mahasiswi UNS, Devita Sari Anggraeni sebelum loncat ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan Jurug, Selasa (1/7/2025) siang. 

TRIBUNJATENG.COM - Devita Sari Anugraeni (DSA) meninggal sepucuk surat sebelum loncat dari Jembatan Jurug, Solo pada Selasa (1/7/2025).

Dalam surat itu, Devi menulis permintaan maaf kepada sang ibu dan dosen bernama Dr.Sumardiyono, S.Km.

Selain itu, ia juga menulis istilah Bipolar dalam surat tersebut.

“Aku pergi ya.
Jangan salahkan keluarga atau tempat instansi aku kuliah.
Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri.
Terkadang, aku merasa bukan diriku.
Aku capek.
Maaf untuk Bapak Dr. Sumardiyono, S.Km karena telah menghianati dan berjanji untuk bertahan.
Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa, aku nggak.
Aku capek, Bu.
Maaf aku tak sekuat ibu.” tulis Devita dalam selembar kertas.

PESAN TERAKHIR - Terungkap isi pesan terakhir mahasiswi UNS, Devita Sari Anggraeni sebelum loncat ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan Jurug, Selasa (1/7/2025) siang.
PESAN TERAKHIR - Terungkap isi pesan terakhir mahasiswi UNS, Devita Sari Anggraeni sebelum loncat ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan Jurug, Selasa (1/7/2025) siang. (istimewa/Instagram)

Dalam surat itu, Devi juga menulis jika ia memiliki masalah dengan dirinya sendiri.

Namun belum diketahui pasti penyebab Devita nekat meloncat dari Jembatan Jurug.

Jenazah Devita ditemukan di dusun Dalon Sroyo RT 4 RW 4, Jaten, Karanganyar pada Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 11.15 WIB.


Apa itu Bipolar?

Bipolar merupakan jenis gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan suasana hati ekstrem.

Dilansir dari Mayo Clinic, perubahan suasana hati yang dialami oleh penderita bipolar mencakup emosi tertinggi (sangat senang yang disebut fase manik atau hipomanik untuk yang lebih ringan) dan terendah (sangat murung atau depresi).

Gejala kondisi ini bisa bertolak belakang dengan urutan manik-depresi yang diharapkan.

Apalagi, kejadian manik atau hipomanik bisa hampir tak terdeteksi.

Ada dua fase yang dialami oleh orang dengan gangguan bipolar, yaitu manik (dan hipomanik) dan depresi.

Beberapa gejala manik dan hipomanik adalah:

  • Detak jantung tidak normal
  • Perasaan gelisah atau aneh
  • merasa punya energi berlebih hingga memulai banyak aktivitas
  •  rasa percaya diri yang berlebihan dan adanya euforia
  •  nyaris tak membutuhkan tidur
  •  punya khayalan yang tak biasa
  • punya banyak pemikiran atau ide-ide, mudah teralihkan.

Seringnya, pada fase ini membuat banyak keputusan buruk, bicara cepat dan banyak topik, mudah tersinggung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved