Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Semarang

Kisah Setengah Abad Karmilah Jual Serabi Ngampin Ambarawa, Seporsi Cuma Rp7 Ribu

Satu porsi isi tiga sampai empat serabi ini cukup membuat kenyang dan hangat pembeli Serabi Ngampin di Ambarawa Semarang. 

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA
SERABI NGAMPIN - Pedagang Serabi Ngampin, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Karmilah (67) membuat hidangan serabi khas daerah, Rabu (2/7/2025). Dia menuangkan adonan tepung beras ke cetakan tanah liat untuk dipanaskan menggunakan bara api. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Di antara keramaian lalu lintas kendaraan di jalur Semarang–Yogyakarta, tepatnya di Desa Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, semangkuk hangat serabi kecil berkuah santan gula jawa mengundang siapa pun untuk berhenti sejenak.

Di balik aroma manis itu, terdapat satu sosok perempuan 67 tahun yang masih setia menjaga warisan leluhurnya.

Wanita itu adalah Karmilah.

Baca juga: Kemdikbud Tetapkan Serabi Kalibeluk dan Nyadran Gunung Silurah Batang sebagai Warisan Budaya 2024

Baca juga: Semangatnya Tak Memudar Meski Berusia 77 Tahun, Inilah Sosok Mbah Giyem Pedagang Serabi di Sukoharjo

Dia berjualan serabi di tepi jalan tersebut sejak gadis dan kini sudah memiliki cicit.

“Saya berjualan serabi dari usia 16 tahun." 

"Dulu belum ada listrik, jadinya pakai lampu teplok."

"Kalau tekena angin, mati, dinyalain lagi pakai korek,” kata Karmilah sembari menuangkan adonan tepung beras ke cetakan tanah liat di tungku bara api, Rabu (2/7/2025).

Saat itu, jalanan masih sepi, belum sepadat sekarang. 

Namun aroma serabi milik dia sudah jadi penanda khas Ngampin. 

20250702 _ Kuliner Serabi Ngampin Ambarawa
SERABI NGAMPIN - Lokasi lapak pedagang Serabi Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (2/7/2025). Seporsi berisi tiga serabi dihargai cuma Rp7 ribu.

Karmilah berpindah-pindah titik dagang, namun tak pernah pindah dari Jalan Mgr Sugiyopranoto, jalur Semarang-Yogyakarta di Ambarawa itu.

Kini, di usianya yang sudah 67 tahun, Karmilah masih setia membuka lapak setiap hari. 

“Belum ada yang meneruskan, tapi saya harap ada yang mau nantinya,” imbuh dia.

Serabi Ngampin bukan sembarang serabi.

Ukurannya kecil, gurih dari tepung beras, manis dari santan dan gula Jawa, disajikan dengan kuah gula Jawa panas-panas.

Satu porsi isi tiga sampai empat ini cukup membuat kenyang dan hangat di tengah perjalanan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved