Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Tumini Tinggal di Toilet Umum Bareng Ibunda Sejak 2013, Harus Sewa Per Tahun, Kini Ditertibkan

Tak sendiri, Tumini menempati toilet umum berukuran 4x3 berkelir hijau di Taman Ngagel, Tirto, Surabaya, Jawa Timur tersebut bersama ibunya

Editor: muslimah
Kompas.com/Izzatun Najibah
TUMINI HIDUP DI TOILET UMUM - Kisah pilu dialami Tumini (47). Tumini menjadikan toilet umum sebagai tempat tinggalnya. Tumini menempati toilet umum berukuran 4x3 berkelir hijau di Taman Ngagel, Tirto, Surabaya, Jawa Timur tersebut bersama ibunya. Semuanya terdaftar sebagai warga RT 1 RW 2, Lumumba, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Jawa Timur.  

​TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Inilah kisah Tumini, wanita 47 tahun yang tengah viral.

Sebabnya, Tumini menjadikan toilet umum sebagai tempat tinggalnya. 

Tak sendiri, Tumini menempati toilet umum berukuran 4x3 berkelir hijau di Taman Ngagel, Tirto, Surabaya, Jawa Timur tersebut bersama ibunya.

Selain menjaga toilet, ia menambah penghasilan dengan membuka warung.

Baca juga: Megawati Hangestri Siang Ini Nikah, Sosok Calon Suami Megatron juga Berprestasi, Ko Hee-jin Datang?

Tumini dan keluarga terdaftar sebagai warga RT 1 RW 2, Lumumba, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Jawa Timur. 

Sehari-hari, Tumini dan ibunya menjaga, membersihkan, dan menyewa ponten umum taman tersebut.

Untuk buang air kecil dan besar, warga biasanya membayar sekitar Rp 2.000.

Belakangan ini, Tumini dan ibunya ramai menjadi perbincangan warganet karena diduga menjadikan toilet umum sebagai tempat tinggal.

Tumini mengatakan, ia hanya meneruskan pekerjaan suaminya yang sudah dilakoni sejak tahun 2010 karena diminta oleh Jasa Tirta.

“Jasa Tirta yang nyuruh mengelola tempat ini ke suami. Karena sudah almarhum tahun 2013, saya yang meneruskan,” kata Tumini, Rabu (2/7/2025).

Sebelum mengelola toilet umum, suami Tumini bekerja sebagai hansip kecamatan dan mengenal sejumlah pengurus kelurahan sehingga berujung dia diminta menjaga toilet umum tersebut.

Sedangkan, Tumini bekerja menjaga parkiran becak.

Sebagai informasi, sebelum menjadi Taman Ngagel Tirto, dulunya area ini merupakan lahan kosong untuk parkir becak. 

“Dulu ada 400 becak yang bisa parkir ini. Terus sejak era Bu Risma (Wali Kota Surabaya 2010-2020) diubah jadi taman,” ujarnya.

Pihak Jasa Tirta resah, karena warga sering buang air dan kotoran lain ke Sungai Jagir.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved