UKSW SALATIGA
Dari Limbah Jadi Inovasi: Expo Agribisnis UKSW Tampilkan Karya Berdampak
Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) UKSW menggelar Expo Agribisnis Berdampak.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Halaman Rumah Noto Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) diwarnai geliat kreativitas anak muda dalam Expo Agribisnis Berdampak, Senin (07/07/2025).
Di antara tenda-tenda yang tertata apik, pengunjung disuguhkan beragam produk hasil inovasi mahasiswa, mulai dari sabun minyak jelantah, essential oil dari kulit jeruk, hingga anting dari tutup botol bekas.
Semua hadir bukan sekadar untuk dilihat, tetapi salah satunya untuk menunjukkan bahwa limbah dapat diubah menjadi solusi kreatif.
Expo ini diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) UKSW.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari empat mata kuliah, yakni Kewirausahaan Sosial, Bisnis Komoditas dan Produk Hortikultura, Pemberdayaan Masyarakat Pertanian (PMP), serta Studi Kelayakan dan Evaluasi Bisnis (SKEB).
Melalui expo ini, para mahasiswa menampilkan beragam karya yang lahir dari riset, eksperimen, dan kepedulian terhadap isu lingkungan dan sosial.
Tak hanya dari internal kampus, expo ini juga diramaikan oleh mitra industri dan pendidikan seperti Sidomuncul, RL Orchids milik alumni Prodi Agribisnis FPB UKSW, Mikoologi, SMAN 1 Getasan, Industri Tahuku, art and craft, hingga partisipasi dari mahasiswa luar kampus seperti Janabadra Yogyakarta yang mengikuti student exchange secara daring.

Kolaborasi Lintas Peran
Dalam sambutannya saat membuka acara secara resmi, Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan UKSW, Profesor Ferdy Semuel Rondonuwu, menekankan pentingnya kolaborasi lintas peran.
“Mahasiswa punya banyak gagasan, sementara pelaku usaha punya pengalaman."
"Kolaborasi inilah yang akan menghasilkan nilai ekonomi nyata dan mensejahterakan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dekan FPB, Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si., menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari pendekatan Outcome-Based Education (OBE) yang dijalankan fakultas.
“Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi harus berani praktik."
"Setiap mata kuliah harus memberikan dampak nyata, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat,” tegasnya.
Salah satu contoh nyata datang dari salah satu kelompok dalam mata kuliah Kewirausahaan Sosial.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.