UKSW SALATIGA
Dari Limbah Jadi Inovasi: Expo Agribisnis UKSW Tampilkan Karya Berdampak
Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) UKSW menggelar Expo Agribisnis Berdampak.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Mereka menciptakan JSoap, sabun dari minyak jelantah yang diolah secara sederhana namun efektif.
“Kami ingin menunjukkan bahwa limbah rumah tangga seperti minyak jelantah bisa menjadi produk yang bermanfaat,” ujar Christhoperus William Richard Sucipto, salah satu anggota tim.
Ada pula kelompok Trash Art dari yang mengolah tutup botol menjadi anting warna-warni nan estetik.
“Kami ingin mengurangi sampah sekaligus menciptakan produk bernilai ekonomis dan artistik,” ungkap Dieter Ovino Bakatara.
Saling Belajar dan Berbagi
Tak hanya mahasiswa, kegiatan ini juga menggugah kesan mendalam dari pengunjung.
Afida Shuhba Saniyati yang merupakan siswi SMKN 3 Salatiga menilai bahwa mahasiswa UKSW sangat inovatif.
“Inovasi mereka sederhana tapi berdampak, seperti teh bit dan gantungan kunci dari botol bekas,” katanya.
Guru SMAN 1 Ungaran Sri Mulyani, S.Pd., pun menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pemanfaatan limbah menjadi kompos, anting, hingga produk pangan seperti tahu dan jamur.
Koordinator Kegiatan I Esther Sheliena, S.P., M.P., menegaskan bahwa expo ini tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga menjembatani mahasiswa dan Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) untuk saling belajar dan berbagi pasar.
“Kami ingin memberi ruang bagi UMKM memperkenalkan produk mereka, sekaligus membuka jejaring dengan mahasiswa,” jelasnya.
Lebih jauh, Priskilah Febi Widya Ningrum, S.P., M.P., menyampaikan bahwa semangat kewirausahaan sosial menjadi napas utama kegiatan ini.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa profit bukan satu-satunya tujuan, tapi juga pemberdayaan masyarakat dan edukasi lingkungan,” katanya selaku Koordinator Kegiatan II.
Expo Agribisnis Berdampak telah menjadi panggung sinergi ilmu pengetahuan, kreativitas, dan sosial, serta menjadi bukti nyata dukungan UKSW terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 kehidupan sehat dan sejahtera, SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-9 industri, inovasi, dan infrastruktur, SDGs ke-11 kota dan pemukiman yang berkelanjutan, SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.