Berita Brebes
Kandang Ayam Ambruk di Brebes, Diduga Kelebihan Muatan Gegara Telat Panen
Peristiwa ambruknya sebuah kandang ayam potong (broiler) di Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Senin (7/7/2025)
Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Peristiwa ambruknya sebuah kandang ayam potong (broiler) di Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Senin (7/7/2025) pagi diduga kelebihan kapasitas berat.
Hal itu, diungkapkan Kepala Desa Bulusari Syaefudin Trirosanto, saat meninjau proses evakuasi pencarian korban.
"Karena pada jam 7.15 WIB katanya runtuh dari salah satu kandang yang paling ujung. Ada satu dugaan bahwa runtuhnya dari mulai lantai 4 sampai lantai 2 itu karena kapasitas ayam yang seharusnya sudah di panen, ada keterlambatan dari perusahaan.
Sehingga menambah beban kandang," ujar Kades Bulusari Syaefudin Trirksanto, saat meninjau ambruknya kandang, Selasa (8/7/2025).
Kades menyebut, menurut keterangan dari pemilik kandang, satu kandang terdiri dari 4 lantai. Sementara satu lantai di isi oleh 25 ribu ekor populasi ayam broiler.
Saat itu, lanjut Kades, menurut keterangan pemilik kandang, korban ada di lantai dua.
"Jadi runtuhnya lantai 4,3 dan 2. Dan ini masih dugaan korban tertimbun di lantai 2. Karena tidak menutup kemungkinan korban itu barangkali tidak ada di tempat jadi saat ini kita fokus pada pencarian."
"Nanti mudah mudahan kalau memang ada korban bisa segera ditemukan, sukur sukur tidak ada korban," harapnya.
Sementara hari ini, ungkap Syaefudin, pencarian terus dilakukan hingga menurunkan alat berat.
"Hari ini sampai malam pencarian terus dilakukan dari Tim SAR gabungan, semoga hari ini sudah ada penemuan.
Sementara perwakilan pemilik kandang, Umar (54) membenarkan jika ada keterlambatan panen dari PT. Sehingga menyebabkan kelebihan berat.
Ia menyebut, keterlambatan panen karena ada harga yang di patok oleh pemerintah, sehingga mitra dari PT belum memanen ayam tersebut.
"Inikan yang membuat perusahaan ya bukan dari kita (peternak), jadi kami tidak berhak untuk menjual, perusahan inti tidak bisa menjual ayam. Harga yang dipatok dari pemerintah adalah minimal Rp18 ribu.
Ini menjadi masalah, karena ketika harga di patok, serapan pasar berhenti. Ini yang membuat ayam tidak terserap, sehingga kandang kita over capacity," ungkapnya.
Menurut Umar, normalnya ayam bisa dipanen pada saat umur 21 hari hingga 40 hari dengan berat 3 kg sudah habis selesai di panen.
Namun hingga lebih dari usia standar ayam bisa di panen pihak PT belum juga memanenya. Pihaknya menyebut, kematian ribuan ayam yang tertimbun material kandang belum bisa ditaksir kerugiannya.
"Dalam satu kandang ada empat lantai, dimana dalam satu lantai kurang lebih berisi 25 ribu populasi ayam dengan dengan berat 2-4 kg. Namun, dari pihak PT belum memanen hingga usia 54 hari," pungkasnya. (Pet)
Baca juga: Segini Besaran Gaji Ketua RW Terbaru 2025 di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah
Baca juga: Pengakuan Sopir Bus 20 Penumpang Terguling, Tak Kuat Nanjak dan Nyaris Masuk Jurang di Dawe Kudus
Baca juga: OJK Perkuat Sektor Jasa Keuangan di Jateng-DIY Melalui GRC
BREAKING NEWS Mayat Membusuk Ditemukan Mengapung di Saluran Air Persawahan Brebes |
![]() |
---|
POTRET Pilu Siswa SDN Kertabesuki 01 Brebes, Lesehan di Perpustakaan Karena Kekurangan Ruang Kelas |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Komandan Damkar Brebes Digigit Kera Peliharaan Warga Hingga Luka 13 Jahitan |
![]() |
---|
Brebes Jadi Pilot Project Penanganan Kusta Nasional, Libatkan Banyak Pihak Target Zero Leprosy 2030 |
![]() |
---|
Warga Desa Kamal Brebes Protes, Tak Pernah Tersentuh Pembangunan Bak Dianaktirikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.