Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prakiraan Cuaca

Musim Kemarau tapi Hujan Terus, Sampai Kapan Anomali Cuaca Berlangsung? Ini Prediksi BMKG

Ia mengungkapkan, anomali curah hujan atau musim kemarau basah diperkirakan akan terus berlangsung

Penulis: Msi | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
BANJIR - Beberapa siswa SD melintas di genangan air banjir di Kelurahan Krandon, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Senin (26/5/2025). Banjir tersebut disebut akibat hujan deras dan kiriman dari Kabupaten Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Apakah Anda merasa cuaca saat ini tak menentu?

Mestinya sudah musim kemarau namun hujan masih terus turun mengguyur.

Yang tinggal di Jawa Tengah sangat merasakan hal ini.

Prakiraan cuaca harian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga masih diwarnai hujan di sejumlah kabupaten dan kota.

Baca juga: Catat, Ini Wilayah Jateng yang Hari Ini Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca BMKG Selasa 8 Juli 2025

Ternyata, anomali cuaca ini diprediksi masih akan terus berlanjut.

Seperti yang diungkapkan Kepla BMKG, Dwikorita Karnawati.

Ia mengungkapkan, anomali curah hujan atau musim kemarau basah diperkirakan akan terus berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025.

"Hasil prediksi curah hujan bulanan menunjukkan bahwa anomali curah hujan yang sudah terjadi sejak Mei 2025 akan terus berlangsung dengan kondisi curah hujan di atas normal di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025," ujar Dwikorita dalam siaran pers yang diterima, Selasa (8/7/2025).

Dwikorita mengatakan, melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat.

"Hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut," ujar dia.

Selain itu, faktor lainnya adalah gelombang Kelvin yang melintas di pesisir utara Jawa, disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan yang memicu penumpukan massa udara.

Kemudian, konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat sehingga mempercepat pertumbuhan awan hujan.

"Dapat dipastikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal dari yang seharusnya terjadi di musim kemarau atau disebut juga dengan kemarau basah," ucap Dwikorita.

Kondisi ini sejalan dengan prediksi BMKG pada Maret 2025 bahwa kemarau tahun ini akan mengalami kemunduran pada sekitar 29 persen Zona Musim (ZOM), terutama di wilayah Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Pemantauan hingga akhir Juni 2025 menunjukkan bahwa baru sekitar 30 persen Zona Musim yang telah memasuki musim kemarau.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved