Berita Semarang
Sosok Pemilik 39 Butir Peluru di Kedai Es Teh Semarang, Eks Brimob Sisa Konflik di Aceh
Penemuan 39 butir peluru aktif di sebuah kedai es teh kawasan Wonodri Sendang, Kecamatan Semarang Selatan
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penemuan 39 butir peluru aktif di sebuah kedai es teh kawasan Wonodri Sendang, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, mengungkap fakta mengejutkan.
Peluru tersebut diketahui merupakan milik seorang mantan anggota polisi yang telah meninggal dunia.
Informasi tersebut disampaikan pihak kepolisian usai melakukan penyelidikan awal terhadap kasus temuan amunisi yang sempat menggegerkan warga setempat.
Mantan polisi pemilik peluru itu disebut pernah bertugas dalam satuan yang dikirim ke wilayah konflik di Aceh.
Meski identitas mantan aparat tersebut belum dirilis ke publik, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk anak dan istri almarhum, guna mengusut lebih dalam asal-usul dan maksud kepemilikan peluru tersebut.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKP Andika, mengatakan bahwa pemeriksaan para saksi dilakukan untuk mendalami unsur niat dalam tindakan hukum (mens rea) yang mungkin berkaitan dengan temuan tersebut.
"Anggota tersebut merupakan polisi yang berdinas di Polrestabes Semarang, bekas anggota Brimob Pasadena, peluru itu diduga bekas dari konflik Aceh," terang Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, Senin (7/7/2025).
"Kami ingin tahu apakah ada niatan perbuatan melawan hukum dari temuan peluru ini.
Namun, sejauh ini para saksi mengungkap lupa mengembalikan peluru," ujar Andika.
Diberitakan sebelumnya, temuan peluru itu bermula ketika ada tiga mahasiswa menyewa kedai es teh di Wonodri Sendang, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, pada Minggu (29/6/2025) lalu.
Ketiganya lalu membersihkan kedai itu hingga akhirnya menemukan kontainer plastik berwarna abu-abu pada Minggu (29/6/2025) pukul 23.00 WIB.
Di dalam kontainer itu terdapat gelas plastik dan kotak plastik berisi peluru.
Mereka lantas melaporkannya ke kepolisian.
"Peluru itu biasanya digunakan untuk kaliber senapan laras panjang.
Kami sudah kirim sampel peluru ke Labfor (laboratorium forensik) apakah masih aktif atau tidak," tandas Andika.
Omzet Turun 50 Persen, Keluh Pedagang CDF Terimbas Demo Rusuh di Jalan Pahlawan Semarang |
![]() |
---|
KKN-T UPGRIS Siap Terjun ke Masyarakat Desa Pagersari |
![]() |
---|
Sempat Lepaskan 56 Demonstran, Polda Jateng Kembali Tangkap 40 Orang Massa Aksi |
![]() |
---|
Kericuhan di Depan Polda Jateng Kembali Pecah Dini Hari Ini, Polisi Bubarkan Pakai Gas Air Mata |
![]() |
---|
Dari TK hingga SMP, Anak-Anak Semarang Diajak Cinta Membaca |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.