Lomba Tari Gagal di Semarang
6 Bulan Kasus Aduan Dugaan Penipuan Lomba Tari Piala Gubernur Jateng Berlalu, Belum Ada Tersangka?
Ditreskrimum Polda Jawa Tengah belum menetapkan tersangka terkait kasus dugaan penipuan lomba tari Piala Gubernur padahal sudah 6 bulan berlalu.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Perwakilan korban dugaan penipuan lomba tari piala Gubernur Jawa Tengah mendatangi penyidik Sub Direktorat 1 Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah untuk mempertanyakan hasil penyelidikan kasus tersebut.
Kasus ini sudah dilaporkan oleh para korban sejak Senin, 30 Desember 2024 lalu.
Namun, polisi tak kunjung menetapkan tersangka.
Baca juga: Mei Sulistyoningsih Terlapor Kasus Dugaan Penipuan Lomba Tari Semarang Belum Diperiksa Polisi
"Iya kami datang ke penyidik untuk mempertanyakan kabar penyelidikan terakhir," jelas Kuasa Hukum Korban Lomba Tari, Zainal Abidin Petir, di Mapolda Jateng, Jumat (11/7/2025).
Kasus dugaan penipuan lomba tari ini bermula saat komunitas Semarang Economy Creative (SEC) dengan ketua Mei Sulistyoningsih menggelar lomba tari di Taman Indonesia Kaya, Kota Semarang pada Jumat, 20 Desember 2024.
Mei dalam lomba itu juga menjadi ketua penyelenggara.
Peserta lomba dijanjikan mendapatkan piala Gubernur Jawa Tengah.
Lantaran tergiur dengan hadiah itu, sebanyak 178 penari dari 35 sanggar ikut mendaftarkan diri.
Namun, lomba gagal digelar padahal para peserta tari sudah menyiapkan diri sejak pagi.

Menurut Petir, selepas berkoordinasi dengan penyidik terungkap bahwa terlapor Mei Sulistyoningsih sudah diperiksa Kamis (10/7/2025).
"Informasi dari kepolisian kasus ini akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan siapa yang bersalah," paparnya.
Petir menyakini selepas gelar perkara, polisi mampu menetapkan tersangka.
Terlebih dalam kasus ini sudah masuk kategori penipuan karena sudah ada pungutan biaya sebesar Rp100 ribu per peserta.
"Unsur tindak pidana penipuan sudah masuk karena ada penarikan uang. Ditambah ada janji penyematan dari gubernur dan penyematan trofi tapi ternyata tidak ada," katanya.
Akibat peristiwa itu, mayoritas peserta yang merupakan anak-anak mengalami trauma. Para korban tersebut sudah mendapatkan pendampingan dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Semarang dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang untuk pemulihan trauma.
Skandal Lomba Tari Catut Nama Gubernur Jateng Naik Penyidikan, Segini Total Kerugiannya |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Polisi: Mengarah Tersangka Kasus Lomba Tari Fiktif Catut Nama Ahmad Luthfi di Semarang |
![]() |
---|
Carut Marut Dugaan Penipuan Lomba Tari Catut Nama Gubernur Jateng, Kini Mei Sulistyoningsih Disomasi |
![]() |
---|
Kasus Gagalnya Lomba Tari di Semarang Ketua Panitia akan Laporkan Balik Sejumlah Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.