Koperasi Desa Merah Putih
8.523 Koperasi Merah Putih di Jawa Tengah Sudah Diresmikan Tepat di Hari Koperasi ke-78
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar peringatan Hari Koperasi ke-78 tingkat provinsi di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar peringatan Hari Koperasi ke-78 tingkat provinsi di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Sabtu (12/7/2025).
Acara diawali dengan upacara yang diikuti sekitar 500 peserta dari gerakan koperasi se-Jawa Tengah, dilanjutkan dengan pembukaan Pameran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dan dialog sinergi pengembangan koperasi.
Tahun ini, Hari Koperasi mengusung tema “Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur”, selaras dengan tema nasional.
Baca juga: Sapon Tak Mau Lewatkan Ajak Anak Berlibur di Pantai Alam Indah Tegal, Ombaknya Bisa Buat Main
Tema ini menjadi pengingat bahwa koperasi tetap memegang peran strategis sebagai soko guru perekonomian rakyat, khususnya dalam membangun kekuatan ekonomi desa.
Usai upacara, Sujarwanto secara resmi membuka Pameran Koperasi Merah Putih yang menampilkan 35 stand koperasi dari seluruh kabupaten/kota di Halaman Pemprov Jateng.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan sosial berupa sembako dan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), serta bantuan bibit mangrove kepada Pemprov Jateng dalam mendukung program Mageri Segoro.
Dalam sambutannya, Sujarwanto menyampaikan bahwa hingga pertengahan 2025 ini, Pemprov Jateng telah membentuk 8.523 koperasi desa dan kelurahan (KDMP) yang seluruhnya sudah berbadan hukum.
Jumlah tersebut terdiri dari 7.810 koperasi desa dan sisanya koperasi kelurahan.
“Ini capaian yang luar biasa. Seluruh KDMP telah berbadan hukum dan sebagian besar sudah dilatih tentang manajemen koperasi, pembukuan, dan karakter bisnis koperasi. Mereka kita dorong agar tidak hanya menjadi lembaga sosial, tapi menjadi lembaga bisnis yang profesional,” ujar Sujarwanto.
Menurutnya, KDMP ke depan akan difasilitasi untuk bermitra dengan berbagai pelaku usaha dan BUMN, seperti menjadi distributor LPG 3 kg bersama Pertamina, penyalur pupuk subsidi dengan Pupuk Indonesia, dan pembeli beras yang disalurkan ke Bulog.
“Koperasi Merah Putih ini bukan tempat menunggu bantuan. Tapi justru kita desain untuk jadi pelaku usaha yang kuat di tingkat lokal. Mereka harus punya rencana bisnis yang matang, manajemen profesional, dan nanti kita arahkan pengelolanya agar tersertifikasi sebagai manajer koperasi,” jelasnya.
Sujarwanto menambahkan, koperasi juga bisa mengambil peran dalam mendukung program pemerintah seperti Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dari total kebutuhan lebih dari 2.700 dapur, saat ini baru sekitar 2.137 yang aktif, dan koperasi punya peluang besar untuk memasok bahan pangan.
“Tidak harus menjadi pengelola dapurnya. Koperasi bisa menjadi pemasok beras, sayur, lauk pauk, telur, daging, dan kebutuhan lainnya. Ini ladang bisnis koperasi. Pemerintah hadir bukan hanya memberi bantuan, tapi menciptakan peluang usaha,” tegasnya.
Sujarwanto juga menekankan pentingnya akuntabilitas dan profesionalisme koperasi. Oleh karena itu, seluruh koperasi akan didampingi oleh Lapenkop, Dinas Koperasi, dan Balatkop untuk menyusun sistem pembukuan yang baik dan meningkatkan pemahaman manajerial.
Menteri Budi Arie Apresiasi Relaunching Tribun Banyumas, Daerah yang Lahirkan Tokoh Koperasi |
![]() |
---|
Resmi! 132 Koperasi Desa Merah Putih di Kudus Siap Beroperasi, Ini Syarat dan Pendaftarannya |
![]() |
---|
Fasilitas Koperasi Desa Merah Putih untuk Atasi Pinjol, Ini Cara Mendaftar Kopdes Secara Online |
![]() |
---|
5 Fakta Koperasi Desa Merah Putih, dari Tata Cara Pembentukan dan Pinjaman Modal dari Bank Himbara |
![]() |
---|
Fasilitas Koperasi Desa Merah Putih: Buka Loker 2,3 Juta di 80 Ribu Wilayah, Ada Pinjaman Bank BRI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.