Berita Pekalongan
Ditinggal KONI, Kempo Kabupaten Pekalongan Bertarung Berbekal Solidaritas
Tanpa sokongan dana dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pekalongan, Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Tanpa sokongan dana dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pekalongan, Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) tetap memberangkatkan dua atletnya ke ajang Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov) Jawa Tengah 2025.
Bermodal solidaritas dan sumbangan dari berbagai pihak, tim Kempo Pekalongan membuktikan bahwa semangat juang tak bisa dibeli dengan anggaran.
Dua atlet yang dikirim adalah Kusnanto (kelas randori>70 kg) dan Muntholib (kelas randori 65-70 kg). Mereka didampingi oleh pelatih sekaligus official tim, Darmawan Saputra, serta Ketua Perkemi Kabupaten Pekalongan, Satya Wicaksono.
Ketua Perkemi Kabupaten Pekalongan, Satya Wicaksono mengungkapkan, bahwa awalnya pihaknya menyiapkan empat atlet untuk mengikuti ajang kualifikasi tersebut. Namun keterbatasan biaya, membuat hanya dua yang bisa diberangkatkan.
"Kami ingin membawa empat atlet, tetapi karena tidak ada dukungan dana dari KONI, kami harus mengambil keputusan sulit yaitu hanya dua yang bisa berangkat.
Ini perjuangan berat yang kami lalui bersama," ujar Satya usai laga Pra Porprov Jateng yang digelar pada 11-13 Juli 2025, di Salatiga, Sabtu (12/7/2025).
Adapun dua atlet lain yang gagal berangkat adalah, Rohman Zaenal Abidin (kelas 55-60 kg) dan Makmuri (kelas 60-65 kg).
Keempatnya telah menjalani persiapan panjang, demi membawa nama baik Kabupaten Pekalongan.
Darmawan pelatih Kempo Kabupaten Pekalongan menceritakan, kendala bukan hanya soal dana. Mobil pinjaman dari KONI yang rencananya digunakan untuk keberangkatan, justru mengalami kerusakan.
"Aki tekor dan oli bocor membuat mobil mogok sebelum berangkat, bahkan sempat harus diderek.
Akibatnya, tim harus merogoh kocek pribadi sebesar Rp 650 ribu hanya untuk mengganti aki."
"Kami akhirnya pinjam mobil dinas dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Porapar). Itu pun hanya untuk perjalanan berangkat.
Untuk pulangnya, kami masih belum tahu akan menggunakan kendaraan apa," tutur Darmawan.
Ia menambahkan, keberangkatan tim ini bisa terjadi berkat penggalangan dana mandiri, bantuan dari pelatih cabor lain, relawan olahraga, serta masyarakat yang peduli terhadap nasib para atlet lokal.
Darmawan menyampaikan, bahwa pihaknya tidak bermaksud mengeluh, melainkan ingin menyampaikan kenyataan yang terjadi di lapangan.
Wali Kota Pekalongan Aaf : PMI Garda Terdepan di Saat Bencana |
![]() |
---|
Cegah Banjir, Pemkot Pekalongan Gelar Padat Karya Bersihkan Enceng Gondok |
![]() |
---|
MAPSI SD 2025 Jadi Ajang Asah Bakat Islami Pelajar |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Damai, Tersangka yang Lalui Restorative Justice Kini Dapat Program Pelatihan |
![]() |
---|
Permintaan SKCK di Pekalongan Membludak, Tiap Hari Bisa Layani 250 Pemohon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.