Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pameran Ragam Flora

Kedaulatan Pangan dan Seni Botani Bertemu di Pameran Ragam Flora Indonesia 5

Seberapa kenalkah kita dengan tempe alakatak, jali-jali, kluwih, suweg, atau gadung?

|
Editor: rival al manaf
Istimewa
Pameran “Ragam Flora Indonesia 5: Khazanah Alam Nusantara” hadir sebagai ajakan untuk kembali mengenal, mencintai, dan menghargai kekayaan tumbuhan asli Nusantara—melalui pendekatan seni dan ilustrasi botani yang memukau. 

TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA — Seberapa kenalkah kita dengan tempe alakatak, jali-jali, kluwih, suweg, atau gadung?

Bahkan mungkin, sebagian nama tersebut terdengar asing di telinga?

Di tengah ancaman degradasi lingkungan dan menghilangnya kearifan lokal, Pameran “Ragam Flora Indonesia 5: Khazanah Alam Nusantara” hadir sebagai ajakan untuk kembali mengenal, mencintai, dan menghargai kekayaan tumbuhan asli Nusantara—melalui pendekatan seni dan ilustrasi botani yang memukau.

Pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara Bentara Budaya, Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA), dan Kebun Raya Bogor - BRIN.

Tujuannya untuk mempertemukan dunia seni, sains, dan masyarakat luas dalam satu ruang dialog yang menyentuh hati, membangun kesadaran kolektif dalam menjaga kekayaan hayati Indonesia.

Baca juga: Bentara Budaya Jakarta Hidupkan Suara Rakyat Lewat Pameran Moelyono dan Seni Rupa Ludrukan Desa

Baca juga: Sukacita Hari Pertama MPLS Siswa Difabel Kendal, Diajak Selawatan hingga Pameran Karya 

Pameran ini juga menjadi bagian dari inisiatif global Botanical Art Worldwide 2025 yang melibatkan lebih dari 30 negara di enam benua.

Sepanjang tahun ini, negara-negara peserta menyelenggarakan pameran serentak, yang berpuncak pada Worldwide Day of Botanical Art
pada 18 Mei 2025 lalu.

Dengan mengusung tema besar crop diversity, gerakan ini menyoroti pentingnya keanekaragaman tumbuhan berguna termasuk pangan, sandang, papan,
obat-obatan, dan energi yang kian terpinggirkan akibat pertanian massal, monokultur, dan praktik eksploitasi alam.

Di Indonesia, pameran ini mengusung tajuk Khazanah Alam Nusantara dan diprakarsai oleh IDSBA.

Sebanyak 65 karya seni botani dari 43 seniman berbagai daerah menampilkan 71 spesies tumbuhan asli dan endemik Indonesia. Setelah perdana digelar di Griya Anggrek, Kebun Raya Bogor, pada 17 Mei–1 Juni 2025 bertepatan dengan HUT ke-208 Kebun Raya Bogor, pameran kini hadir di Bentara Budaya Yogyakarta pada 12–19 Juli 2025, dan dibuka oleh Dr. Suwarno Wisetrotomo, M.Hum pada Sabtu (12/07/2025).

“Indonesia sebagai mega biodiversity country, hingga kini telah teridentifikasi memiliki lebih dari 31.000 spesies flora terestrial. Tumbuhan bukan hanya menopang kehidupan, tetapi juga menyimpan nilai historis dan budaya yang membentuk identitas bangsa,” ujar Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN Dr. Andes Hamuraby Rozak, M.Sc.

Kurator pameran Kurniawan Adi Saputro menekankan bahwa pemilihan tajuk Khazanah Alam Nusantara menggambarkan dunia tumbuhan sebagai warisan berharga yang diwariskan lintas generasi.

“Khazanah alam menggarisbawahi makna tumbuhan sebagai tempat penyimpanan hal-hal yang berharga, yang dirawat, dihormati, dan dijaga hingga hari esok.

Dari ujung daun hingga akar, manusia telah menemukan cara memanfaatkan tumbuhan. Namun, tetumbuhanlah penghasil yang sesungguhnya.

Kita sekadar beruntung atau usil menemukan manfaatnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved