DPRD Jateng
Mohammad Saleh Inginkan Peran Krusial Kampus dalam Pembangunan Jawa Tengah
Perguruan tinggi di Jawa Tengah memiliki peran krusial dalam pembangunan daerah melalui penelitian dan inovasi teknologi.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perguruan tinggi di Jawa Tengah memiliki peran krusial dalam pembangunan daerah melalui penelitian dan inovasi teknologi.
Mereka dapat menjadi pusat pengembangan solusi untuk berbagai permasalahan daerah, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing Jawa Tengah.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Muhammad Saleh Jumat (11/7) menilai kampus dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi lokal.
"Saat ini kita sedang menghadapi permasalahan serius di pantai utara jawa Tengah yaitu rob, kami tentu membutuhkan beberapa riset atau penelitian guna mengatasi permasalah tersebut, dan hanya kampus yang bisa dimintai bantuan untuk itu," ujar Saleh.
Rob dan juga abrasi menjadi masalah yang serius dan membutuhkan solusi yang tepat dalam mengatasinya.
Teknologi Tepat Guna diperkukan untuk mencari solusi untuk mengatasi banjir rob dan juga pengabdian kepada masyarakat sangat dibutuhkan.
Belanja masalah di lokasi rob yang saat ini menjadi agenda penting sangat diperlukan dan yang bisa melaksanakan adalah kampus.
"Teknologi Tepat Guna diperkukan dan diperlukan penelitian agar bisa tepat sasaran, menurut saya yang harus melaksanakan adalah kampus," lanjutnya.

Baca juga: Mohammad Saleh Dorong Oemah Patembayatan Vanili Gading Konsisten Berdayakan Petani Organik
Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si menanggapi apa yang diinginkan oleh Muhammad Saleh sudah melakukan beberapa penelitian dan juga pengabdian masyarakat.
Terkait Rob yang saat ini melanda pesisir pantai Jawa Tengah, beberapa inovasi sudah dilakukan oleh Undip.
Hybrid sea wall salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Undip dalam mengatasi rob, dan saat ini sedang di ujicobakan di pesisir pantai Demak.
"Hybrid Sea Wall adalah konsep tanggul laut yang memadukan solusi rekayasa (seperti struktur beton) dengan pendekatan berbasis alam (seperti restorasi mangrove) untuk mengatasi banjir rob dan abrasi di daerah pesisir," ujar Suharnomo.
Selain itu teknologi padi salin, padi yang ditanam di lahan salin, yaitu lahan yang memiliki kadar garam tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Baca juga: Ketahanan Pangan Fokus Pembangunan, Mohammad Saleh Ajak Pemuda Tak Malu Jadi Petani
Selain itu juga pengembang budidaya ikan nila salin, jenis ikan nila yang telah diadaptasikan untuk dapat hidup dan berkembang biak pada perairan payau yang memiliki kadar garam lebih tinggi dibandingkan dengan ikan nila pada umumnya.
"Hybrid Sea Wall, Ikan Nila Salin dan Padi Salin merupakan salah satu teknologi dan hasil penelitian kami untuk membantu pemerintah Jawa Tengah dalam mengatasi permasalah yang selama ini melanda," lanjutnya. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.