Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

DPRD Jateng

Ketahanan Pangan Fokus Pembangunan, Mohammad Saleh Ajak Pemuda Tak Malu Jadi Petani

Wakil Ketua DPRD Jateng, Mohammad Saleh, menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan pangan sebagai bagian dari prioritas strategis pembangunan daerah.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
KETAHANAN PANGAN: Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Mohammad Saleh, saat diskusi bersama puluhan mahasiswa dari Universitas Muria Kudus, Universitas Muhammadiyah Kudus, dan Universitas Islam Sultan Agung Semarang di Soulcafe, baru-baru ini. Saleh menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan pangan sebagai bagian dari prioritas strategis pembangunan daerah. (Dok) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan pangan sebagai bagian dari prioritas strategis pembangunan daerah. 

Apalagi Jawa Tengah diproyeksikan menjadi penumpu pangan dan industri nasional.

Membangun ketahanan pangan juga selaras dengan visi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi. 

Menurut Mohammad Saleh, ketahanan pangan tidak hanya menyangkut ketersediaan bahan pangan, tetapi juga menyentuh aspek sumber daya manusia dan perlindungan terhadap lahan produktif. 

Ia menekankan bahwa Jawa Tengah harus mampu mencetak sumber daya manusia yang andal sebagai penyangga utama pangan nasional.

Baca juga: DPRD Jateng Dorong Koperasi Merah Putih Lebih Progresif dan Berdayakan Desa

Ketahanan pangan tidak tercapai jika tidak dibarengi dengan penguatan SDM.

"Petani, penyuluh, dan pelaku pertanian lainnya harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar produksi pertanian kita berkelanjutan dan berkualitas," katanya saat diskusi bersama puluhan mahasiswa dari Universitas Muria Kudus, Universitas Muhammadiyah Kudus, dan Universitas Islam Sultan Agung Semarang di Soulcafe, baru-baru ini.

Selain itu, Saleh menyatakan bahwa Jawa Tengah memiliki potensi besar menjadi penyangga industri nasional, khususnya yang berbasis agroindustri.

Oleh karena itu, pengembangan sektor pertanian harus diarahkan tidak hanya pada produksi bahan mentah, tetapi juga hilirisasi dan inovasi teknologi pertanian.

Ia juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap lahan pertanian dari alih fungsi lahan yang semakin masif.

Baca juga: Cegah Putus Sekolah, Wakil Ketua DPRD Jateng Usulkan Sistem Pemantauan Pendidikan Dasar-Menengah

Menurutnya, regulasi harus ditegakkan secara konsisten agar lahan pertanian tetap terjaga untuk kepentingan jangka panjang.

"Lahan pertanian tidak boleh terus-menerus dikorbankan untuk kepentingan non-pertanian."

"Pemerintah daerah harus tegas dalam melindungi kawasan pertanian lestari yang menjadi penopang utama ketahanan pangan kita," tegasnya.

Dalam konteks regenerasi petani, Saleh menekankan pentingnya pemberdayaan pemuda untuk terjun di sektor ini.

Ia mendorong agar pemerintah memberikan insentif, pelatihan, dan akses permodalan bagi generasi muda yang ingin menjadi petani modern.

"Anak muda jangan malu jadi petani."

"Bertani sekarang bisa modern, bisa berbasis teknologi."

"Ini peluang besar untuk membangun masa depan bangsa dari sektor yang paling vital," pungkas Saleh. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved