Seratusan Peserta Dapat Bantuan Usaha Usai Jalani Pelatihan Wirausaha di Karanganyar

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Seratusan peserta mendapatkan Bantuan Sarana Usaha (BSU) seusai selesai menjalani program pelatihan wirausaha di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Karanganyar.

Bantuan tersebut disalurkan secara simbolis oleh Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto dan Adhe Eliana kepada peserta pelatihan di Aula BLK Karanganyar pada Senin (14/7/2025).

Kepala UPT Balai Latihan Kerja Karanganyar, Toni Setiawan menyampaikan, 170 orang tersebut telah mengikuti pelatihan di BLK Karanganyar. Usai menjalani program pelatihan, terangnya, peserta mendapatkan BSU dsri Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025. Anggaran dari DBHCHT untuk program pelatihan di BLK Karanganyar kali ini sebesar Rp 1,5 miliar.

Baca juga: Segini Besaran Gaji Ketua RW Terbaru di Kota Magelang Jawa Tengah 2025

Baca juga: KA Uap Baru Klinthing Layani 448 Penumpang di Perjalanan Perdana

"Setengahnya untuk BSU dan sisanya untuk pelatihan," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Senin siang.

Ada delapan kejuruan dalam program latihan tersebut. Dia menuturkan, BSU yang diberikan berupa barang sesuai kebutuhan masing-masing peserta sesuai bidang keterampilan kerja seperti tata rias, menjahit, pengelasan, tata boga dan lainnya. Para peserta diberikan pembekalan teori dan praktik langsung oleh instruktur berpengalaman.

Dalam sambutannya, Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya nyata Pemkab Karanganyar untuk mencetak SDM terampil dan siap kerja, sekaligus mendorong lahirnya wirausaha baru yang tangguh di berbagai sektor.

"Kami ingin masyarakat tidak hanya dilatih, tetapi juga difasilitasi untuk bisa langsung berusaha dan mandiri secara ekonomi. Inilah salah satu manfaat dari DBHCHT yang kami dorong tepat sasaran," ungkapnya.

Adapun pemberian BSU menjadi bentuk kelanjutan dari pelatihan yang dijalani selama seminggu di BLK Karanganyar agar para alumni tidak hanya pulang dengan keterampilan saja melainkan juga membawa peralatan usaha sebagai modal awal memulai langkah mandiri di bidang masing-masing. (Ais).