Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Cuma Dapat 2 Murid Baru, SMP Katolik Adisucipto Blora Tetap Bertahan

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Katolik Adisucipto Blora, Yohanes Suyadi Prasetyo, mengatakan pada tahun ajaran baru ini, SMP Katolik hanya

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/M Iqbal Shukri
SMP KATOLIK - Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Katolik Adisucipto Blora, Yohanes Suyadi Prasetyo, saat menunjukkan ruang kelas 7, Rabu (16/7/2025).(Iqbal/Tribunjateng) 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Fenomena sekolah sulit mendapat murid terjadi di beberapa sekolah di Blora.


Bukan hanya dialami sekolah negeri saja, tetapi sekolah swasta pun juga mengalami hal serupa.


Pasalnya, ada dua sekolah yang tidak mendapat murid di antaranya SD Negeri 1 Patalan, Kecamatan Blora, dan SD Negeri 1 Sumengko, Kecamatan Randublatung.


Sementara untuk sekolah swasta yang mengalami kesulitan mendapatkan murid terjadi di SMP Katolik Adisucipto Blora, yang beralamat di Jalan Ahmad Yani no. 19 A Blora.


Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Katolik Adisucipto Blora, Yohanes Suyadi Prasetyo, mengatakan pada tahun ajaran baru ini, SMP Katolik hanya mendapatkan dua murid baru.


"Untuk murid baru di sini pada tahun ini, kami hanya mendapatkan dua siswa. Tapi kami tidak kecil hati, tetap kita syukuri meskipun hanya dua murid baru."


"Dan anak-anak sendiri ternyata ya meskipun hanya dua, mereka punya kebanggaan tersendiri sekolah di sini," terangnya, saat ditemui, Rabu (16/7/2025).


Meskipun, SMP Katolik sudah terakreditasi A, namun setiap tahun terjadi penurunan jumlah murid baru.


Bahkan, SMP swasta yang telah berdiri sejak 1958 itu, total peserta didik, dari kelas 7 sampai kelas 9 total hanya 10 anak.


"Kelas 7 ini, ada dua siswa, laki-laki semua. Kelas 8 ini ada lima siswa juga laki-laki semua. Dan kelas 9 ada tiga anak, perempuan semua," jelasnya.


Yohanes menyebut penyebab SMP Katolik sulit mendapatkan murid baru lantaran persaingan dengan SMP Negeri yang ada.


Selain itu, banyaknya sekolah-sekolah swasta yang baru-baru ini berdiri, juga menurutnya menjadi salah satu faktor penyebab SMP Katolik kesulitan mendapatkan murid baru.


"Nah, yang pertama itu mereka tergiur dengan istilah kata gratis. Ya, meskipun kata gratis itu sendiri kami tidak yakin kalau semua gratis. Pasti ada biaya."


"Bahkan kalau di sini pun, sekolah yang termurah untuk swasta di Blora," jelasnya.


Bahkan, menurutnya, meskipun nama sekolahnya SMP Katolik, tapi tetap menerima murid umum.


"Kami juga menyediakan tempat ibadah bagi murid yang muslim, terus yang katolik juga ada ruangan sendiri. Jadi sebenarnya ini untuk umum. Selama ini pun tidak ada gesekan," jelasnya.


Dengan fenomena jumlah murid yang sedikit itu, sebagian ruang kelas di SMP Katolik dibiarkan kosong. Bahkan, tampak beberapa konstruksi ruang kelas juga rusak.(Iqs)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved