Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Alasan Jembatan Alternatif Temuwoh Tak Kunjung Diperbaiki: Di Kontrak Tak Ada Jembatan Darurat 

DPUPR Kabupaten Blora, buka suara terkait jembatan alternatif Temuwoh yang rusak tak kunjung diperbaiki

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/M IQBAL SHUKRI
JEMBATAN RUSAK - Kondisi jembatan alternatif Temuwoh, Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, rusak seusai diterjang derasnya air sungai, Kamis (30/10/2025). Sudah sepekan berlalu, kerusakan jembatan itu tak kunjung diperbaiki. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, buka suara terkait jembatan alternatif Temuwoh yang rusak tak kunjung diperbaiki.

Pasalnya, sudah sepekan berlalu Jembatan Alternatif Temuwoh, Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, yang rusak masih dibiarkan terbengkalai.

Diketahui Jembatan Alternatif Temuwoh, itu hanyut diterjang arus sungai, pada Rabu (22/10/2025). Sehingga jembatan alternatif itu tidak bisa dilalui oleh warga.

Baca juga: Dugaan Kecelakaan Kerja di Proyek Jembatan Temuwoh Blora, Ini Kesaksian Warga

Baca juga: Sepekan Berlalu, Jembatan Alternatif Temuwoh Blora Rusak, Warga: Kok Kesannya Dibiarkan Saja

Ini kedua kalinya, Jembatan Alternatif Temuwoh itu rusak, diterjang arus sungai, imbas hujan lebat. 

Kerusakan jembatan alternatif Temuwoh yang pertama terjadi pada Rabu (17/9/2025). Kemudian segera diperbaiki, sehingga bisa dilewati warga. Namun kerusakan yang kedua tidak kunjung diperbaiki.

Kabid Bidang Bina Marga, DPUPR Kabupaten Blora, Danang Adiamintara, menjelaskan alasan jembatan alternatif tak kunjung diperbaiki.

"Di kontrak pembangunan jembatan temuwoh itu (kontrak dengan penyedia jasa-red) terus terang kita tidak ada jembatan darurat awalnya. Karena apa? Jembatan darurat ini kan termasuk hal yang hilang nantinya ketika pekerjaan itu sudah selesai. Dan itu rawan temuan-temuan, pemeriksaan, dan sebagainya. Karena enggak ada asetnya."

"Akhirnya, kita pilih dulu waktu kontrak tidak usah ada jembatan darurat. Karena masih ada akses jalan untuk memutar atau alternatif," jelasnya, saat dikonfirmasi Tribunjateng.com via sambungan telepon, Kamis (30/10/2025).

Lebih lanjut, Danang menyadari, jalan alternatif yang harus dilalui memang lebih jauh, sehingga dikeluhkan warga. 

"Memang kita paham bahwa masyarakat ini tentu agak resah ya karena memutarnya jauh. Tapi kan itu membangun kebiasaan baru dan lebih safety," terangnya.

Selain itu, alasan lainnya mengapa jembatan alternatif tak kunjung diperbaiki, lantaran kondisi cuaca saat ini cukup ekstrem, dengan seringnya hujan lebat. Hal itu membuat intensitas air sungai selalu deras.

"Kita tahu bersama bahwa lokasinya ini kan anak Sungai Lusi yang berdekatan dengan Sungai Lusi. Artinya dia hulunya itu kan di Japah dan sebagainya. Belum tentu kalau di Temuwoh itu enggak hujan terus enggak banjir. Karena bila Japah banjir situ pasti banjir."

"Nah itu sebenarnya kemarin yang mendasari kita kok jembatan darurat ini agak rawan sebenarnya. Mau ditinggikan seperti apapun, kalau banjir sebesar itu ya rawan tergerus lagi," terangnya.

Kendati demikian, pihaknya bakal mempertimbangkan lagi, terkait jembatan alternatif bakal dibangun ketika cuaca mendukung.

Namun, menurutnya saat ini yang terpenting di meminta penyedia jasa agar berupaya mempercepat pembangunan jembatan utama Temuwoh, supaya segera selesai dibangun dan bisa dilewati warga.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved