Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bocah Disekap di Boyolali

Sosok Suyono Sat Set Jemput Dua Bocah yang Disekap dan Disiksa di Boyolali: Ini Soal Nurani

Kisah memilukan dua anak asal Desa Klidang Wetan, Kecamatan Batang, Jawa Tengah, yang ditemukan dalam

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
Dokumentasi Suyono
TEMUI KORBAN - Wakil Bupati Batang, Suyono saat menemui dua bocah asal Batang yang menjadi korban penyekapan.Suyono menyebut telah berkomunikasi dengan pihak di Boyolali untuk membawa pulang anak-anak tersebut dan berencana memondokkan mereka di Pondok Pesantren Darul Ulum milik Ketua MUI Batang di Desa Tragung, Kecamatan Kandeman. 


Mereka hidup seadanya, hanya mengandalkan singkong rebus sebagai makanan selama sebulan terakhir.


Faris (36), warga Dukuh Magersari, menjadi saksi pertama atas kondisi mengenaskan anak-anak tersebut.


Ia membawa Fajar pulang ke rumah itu dan terkejut melihat tiga anak lainnya tidur dengan kaki dirantai di luar ruangan.

Sebelumnya, Polres Boyolali menangkap pria berinisial SP (60) tersangka kekerasan terhadap anak di Dukuh Mojo, Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali.

SP yang dikenal sebagai tokoh agama melakukan kekerasan dengan cara memasung dua anak di rumah tersebut.

Tak hanya dipasung, dua anak lainnya juga dicambuk. Korban dari kasus ini sebanyak empat anak meliputi MAF (11) dan adiknya VMR (6), dua anak ini merupakan warga asal Kabupaten Batang.

Dua korban lainnya juga kakak-adik meliputi SAW (14) dan IAR (11), mereka berasal dari Kabupaten Semarang.

"Iya, kami tangkap pria berinisial SP karena telah melakukan kekerasan terhadap empat anak dengan cara memasung dan mencambuk," papar Kapolres Boyolali Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rosyid Hartanto dalam keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).


Keempat korban berada di rumah  tersangka karena dititipkan oleh orangtuanya.

Tersangka mengklaim memiliki yayasan penampungan anak dan pondok pesantren sehingga orangtua korban percaya.

Belakangan, lembaga tersebut ternyata tak berizin.

Menurut AKBP Rosyid, kasus penganiayaan ini terkuat pada Minggu (13/7/2025) dini hari.

Kejadian ini bermula ketika warga mencurigai dua anak melakukan tindakan pencurian kotak amal di masjid setempat.

Warga lalu mengamankan mereka. Namun, warga justru iba karena alasan dua anak mengambil uang hanya sekedar untuk makan.

Sebab, mereka berhari-hari tidak diberi makan oleh tersangka.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved