Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

Inflasi Pangan Tercatat Turun, Wali Kota Semarang Sebut Keberhasilan Intervensi Harga

Angka inflasi pada komoditas beras serta bahan makanan dan minuman di Kota Semarang disebutkan mengalami penurunan signifikan

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Idayatul Rohmah
WALI KOTA SEMARANG - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti saat diwawancara awak media, baru-baru ini. 

TRIBUNJATENG.COM SEMARANG - Angka inflasi pada komoditas beras serta bahan makanan dan minuman di Kota Semarang disebutkan mengalami penurunan signifikan dalam satu tahun terakhir. Tercatat, inflasi berhasil ditekan dari 22 persen menjadi 6,7 persen.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyebut, penurunan ini menjadi indikator keberhasilan intervensi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok.

"Kita mampu melakukan intervensi untuk menurunkan inflasi khususnya di harga beras dan harga bahan untuk makan minum selama satu tahun terakhir dari 22 persen menjadi 6,7 persen.

Baca juga: Keteladanan Prof. Nasaruddin Umar: Menag Tulus Minta Maaf Jika 75 Tahun Haji Belum Sempurna

Baca juga: "Cukup Sulit" Respons Patrick Kluivert Setelah Drawing Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia

Yang luar biasa kenapa? Karena kita bukan lumbung pangan. Kok bisa, bukan lumbung pangan kok bisa mengintervensi harga makanan di masyarakat sampai bisa menurunkan inflasi sebesar itu," kata Agustina, Rabu (16/7/2025).

Menurut Agustina, penurunan inflasi di Kota Semarang tidak lepas dari inovasi program yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang.

Program-program tersebut dinilai efektif dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Di antaranya adalah program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).

Selain itu juga ada Badan Usaha Milik Petani Lumpang Semar Sejahtera (BUMP) Lumpang Semar.

"Lumpang Semar adalah badan usaha milik kami. Yang kemudian diberikan pembiayaan modal oleh badan usaha kita. Untuk bisa tanam sehingga tidak perlu pergi ke tengkulak," terang Agustina.

Sementara itu, dia menambahkan, Pemkot Semarang baru saja memperkenalkan program Ketahanan Pangan Keliling Semarang (Kempling Semar). Dijelaskan, program tersebut, mengerahkan delapan unit mobil keliling yang akan beroperasi setiap hari hingga akhir tahun 2025.

Agustina menyebut, armada ini akan menyasar empat titik RW setiap hari.

"Tujuannya adalah menciptakan persaingan harga yang sehat di tengah masyarakat, memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil dan mudah dijangkau," imbuhnya. (idy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved