Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Air India yang Tewaskan 260 Orang, Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat? Ini Hasil Investigasi

Dilansir dari CBC, Jumat (11/7/2025), sebuah rekaman suara kokpit yang ditemukan menunjukkan kemungkinan adanya unsur kesengajaan pilot

Editor: muslimah
(X/@PandeyPande1965)
PESAWAT JATUH - Tangkapan layar video pesawat Air India jatuh di Ahmedabad, India Barat, Kamis (12/6/2025) Update terakhir sebanyak 242 orang dikabarkan tewas dalam peristiwa tersebut. 

TRIBUNJATENG.COM - Investigasi terkait kecelakaan pesawat Air India 171 di Ahmedabad, India pada 12 Juni 2025 masih berlanjut.

Muncul sejumlah asumsi terkait penyebabnya.

Diketahui jika kecelakaan ini memakan korban 241 penumpang atau hanya satu yang selamat dari total 242 penumpang.

Insiden itu juga menewaskan 19 korban yang berada di darat saat pesawat menghantam bangunan.

Total korban 260 orang

Baca juga: Pesawat Air India Jatuh dan Meledak: Maskapai Klaim Terawat, Pilot Berpengalaman

Hasil investigasi menghasilkan temuan terbaru mengenai rekaman data dan suara dari kokpit. 

Dilansir dari BBC, Rabu (18/6/2025), Enhanced Airborne Flight Recorder (EAFR) Boeing 787 atau kotak hitam mengungkapkan apa saja yang terjadi di kokpit.

Perangkat tersebut merekam data penerbangan dan audio kokpit secara ekstensif, mulai dari panggilan radio pilot hingga suara kokpit di sekitarnya.

Adapun rekaman suara berasal dari mikrofon masing-masing pilot, transmisi radio, dan mikrofon area yang menangkap kebisingan latar belakang di dalam kokpit.

Dilansir dari CBC, Jumat (11/7/2025), sebuah rekaman suara kokpit yang ditemukan menunjukkan kemungkinan adanya unsur kesengajaan pilot dalam kecelakaan tersebut.

Berdasarkan laporan Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB), terekam suara pilot yang bertanya kepada pilot lainnya mengapa ia mematikan bahan bakar, pada saat-saat terakhir penerbangan.

Diketahui pilot utama pesawat Air India adalah Sumeet Sabharwal (56 tahun) yang memiliki total pengalaman terbang 15.638 jam.

Sementara itu, co-pilot adalah Clive Kunder (32) yang memiliki total pengalaman terbang 3.403 jam.

Laporan awal tersebut juga menemukan bahwa saklar bahan bakar hampir beralih dari posisi "run" ke "cut-off" dalam hitungan detik selama penerbangan.

Saklar tersebut lalu dikembalikan ke posisi normal, yang memicu pengaktifan ulang mesin secara otomatis.

Mantan Direktur Pelaksana National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, Peter Goelz mengatakan temuan awal ini sangat meresahkan karena memicu banyak spekulasi.

CEO Air India buka suara

Menurut memo staf yang ditinjau Reuters, Sabtu (5/7/2025), CEO Air India, Campbell Willson mengatakan bahwa laporan awal tersebut telah memicu asumsi baru di media.

Menurut dia, hal ini memunculkan kejelasan sekaligus membuka pertanyaan-pertanyaan baru.

"Laporan awal tidak mengidentifikasi penyebab atau memberikan rekomendasi apa pun, jadi saya mendesak semua orang untuk menghindari pengambilan kesimpulan dini karena penyelidikan masih jauh dari selesai," terang Wilson, Selasa (15/7/2025).

Lebih lanjut, dia mengatakan laporan awal tidak menemukan kesalahan mekanis atau pemeliharaan.

Memo tersebut juga meluruskan rekaman kokpit yang memuat jawaban pilot satunya bahwa dia tidak mematikan bahan bakar.

Wilson menekankan seluruh prosedur pemeliharaan yang diperlukan sudah dilakukan.

Diketahui bahwa Pesawat Boeing 787 Dreamliner menuju London dari kota Ahmedabad di India mulai kehilangan daya dorong dan jatuh tak lama setelah lepas landas.

Hanya satu dari 242 orang di dalam pesawat yang selamat.

Insiden itu juga menewaskan 19 korban yang berada di darat saat pesawat menghantam bangunan.  (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved