Alasan Mulai Pekan Depan Jam Masuk Sekolah di Magelang Jadi Pukul 06.30, Orangtua Protes

TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG – Mulai 21 Juli 2025, jam masuk sekolah di kota Magelang jadi pukul pukul 06.30 WIB.

Demikian kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah.

Keputusan ini berlaku untuk TK, SD, dan SMP negeri di kota tersebut.

Baca juga: 10 Tempat Wisata di Kabupaten Magelang yang Wajib Dikunjungi, Lengkap HTM 2025

 Keputusan pemberlakuan jam masuk sekolah yang lebih pagi ini tertuang dalam surat edaran nomor 400.3.1/1555/230 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Imam Baihaqi, pada 15 Juli 2025.

Saat ini, jam masuk sekolah di TK, SD, dan SMP negeri di Kota Magelang adalah pada pukul 07.00 WIB.

Baihaqi menjelaskan bahwa perubahan jam masuk ini bertujuan agar anak-anak yang terlibat dalam kegiatan di lingkungan sekitar rumah tidak pulang terlalu sore.

Selain itu, perubahan ini juga merupakan bagian dari program 7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia, yang mendorong kebiasaan seperti bangun pagi, berolahraga, dan tidur lebih awal.

"Keputusan ini juga manifestasi dari program 7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia, seperti bangun pagi, berolahraga, dan tidur awal," ungkap Baihaqi saat ditemui di Gedung Wanita Magelang, Jumat (18/7/2025).

Untuk mendukung perubahan ini, Disdikbud Kota Magelang juga akan menambahkan mata pelajaran pendidikan karakter yang mencakup aspek agama dan tata krama.

Kritik dari Orangtua Murid

Keputusan ini mendapat kritikan dari beberapa orang tua murid.

Yusuf, seorang ayah dari dua anak yang duduk di kelas II dan IV SD, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap perubahan jam masuk sekolah.

"Saya antar anak sekalian berangkat kerja. Kalau terlalu pagi sampai kantor, mau ngapain?" ujarnya, menilai bahwa jam masuk lebih pagi tidak efisien bagi orang tua yang bekerja.

Yusuf juga menyayangkan kurangnya penjelasan ilmiah mengenai dampak perubahan jam masuk sekolah terhadap siswa.

"Orang tua kan butuh bonding dengan anaknya. Sore hari anaknya ngaji. Masa ketemunya malam aja," tambahnya.

Seorang ayah lain, Setyoko, yang memiliki anak di jenjang SMP, juga menyatakan keberatannya.

Menurutnya, jarak rumah dan sekolah anaknya cukup jauh, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

"Persiapan ke sekolah sangat mepet dan serba buru-buru. Menurut saya ini kurang bijak," ungkapnya.

Pemkot Klaim Sudah Sosialisasi

Baihaqi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi mengenai perubahan jam masuk sekolah kepada sekolah-sekolah dan orang tua siswa.

Namun, belum ada kajian akademik atau pelibatan akademisi dalam penyusunan keputusan ini.

Meskipun ada kekhawatiran dari beberapa pihak, Baihaqi menegaskan bahwa perubahan ini akan dievaluasi setelah pelaksanaannya.

"Awal mungkin akan ada tantangan, hambatan, tapi kami jalankan dulu," pungkas Baihaqi. (Kompas.com)