UIN SAIZU Purwokerto
FTIK UIN Saizu Cetak Pemimpin Muda Berkarakter! Ini Strateginya Hadapi Era Disrupsi
FTIK UIN Saizu Cetak Pemimpin Muda Berkarakter! Ini Strateginya Hadapi Era Disrupsi
TRIBUNJATENG.COM - Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto terus membuktikan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang pendidikan. Tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan semangat kewirausahaan.
“FTIK tidak hanya mencetak calon guru, tetapi juga calon pemimpin masa depan. Mahasiswa harus berpikir strategis, tahan banting menghadapi tantangan, dan mampu menjadi agen perubahan di masyarakat,” ujar Dekan FTIK UIN Saizu Purwokerto, Prof. Fauzi.
Hal itu disampaikan saat membuka Forum Kepemimpinan Mahasiswa di Meeting Room K.H. A. Wahid Hasyim, pada Senin, 15 Juli 2025. Menurutnya, banyak alumni FTIK kini sukses membangun karier tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai tokoh publik, pegiat organisasi, pelaku wirausaha, hingga penggerak komunitas.
Maka dari itu, penguatan karakter kepemimpinan sejak di bangku kuliah menjadi hal yang tak bisa ditawar. Kegiatan yang dipandu oleh Ulpah Maspupah ini menghadirkan dua narasumber lintas disiplin, antara lain Dr. Ahmad Sabiq, Kepala Laboratorium Ilmu Politik FISIP Unsoed) dan Ahmad Yusuf Prasetiawan, Dosen Fakultas Teknik Unsoed).
Forum ini mengusung tema besar “Model Kepemimpinan Generasi Muda di Era Disrupsi” dan bertujuan membekali mahasiswa dengan wawasan kepemimpinan yang kontekstual dan relevan.
Dalam paparannya, Dr. Ahmad Sabiq menegaskan bahwa kepemimpinan tidak sekadar posisi atau jabatan. Ia menyebutnya sebagai proses sosial yang dibangun atas dasar nilai dan relasi yang bertujuan menciptakan transformasi bermakna. “Kepemimpinan adalah tentang nilai, relasi, dan keberanian menciptakan perubahan sosial yang adil,” jelasnya.
Ia juga memperkenalkan empat model kepemimpinan menurut Hailey (2006):
paternalistik, aktivis, manajerial dan katalitik. Menurutnya, tipe katalitik sangat cocok untuk generasi muda karena mampu menjembatani kolaborasi, inovasi, dan aksi sosial.
Sementara tipe manajerial dibutuhkan untuk memperkuat struktur dan fondasi organisasi. Sementara itu, Ahmad Yusuf Prasetiawan dalam sesi bertajuk “Menyemai Api Kepemimpinan Muda” mengajak mahasiswa untuk memulai dari diri sendiri dan tindakan kecil yang berdampak.
“Pemimpin sejati tidak menunggu panggung besar. Mereka menciptakan panggung dari hal-hal kecil yang mereka kerjakan dengan konsisten,” ujarnya.
Yusuf juga menyoroti krisis integritas dan empati yang melanda generasi muda akibat arus informasi yang begitu deras. Ia mendorong mahasiswa untuk aktif dalam komunitas, membangun kebiasaan reflektif, dan memperkuat konsistensi antara nilai dan tindakan.
“Walk the talk, bukan hanya talk the talk. Konsistensi adalah wajah asli dari kepemimpinan,” tegasnya.
Forum ini menjadi bagian dari strategi FTIK dalam membentuk pendidik berjiwa pemimpin yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi, memengaruhi, dan menggerakkan perubahan.
Melalui pendekatan lintas keilmuan dan perspektif kepemimpinan yang berbasis nilai, FTIK berharap mahasiswa semakin adaptif menghadapi perubahan sosial dan siap tampil sebagai pemimpin di berbagai lini kehidupan.
| Mahasiswa Doktoral UIN Saizu Jadi Presenter AICIS+ 2025, Kupas Identitas Islam Gen Z Digital! |
|
|---|
| Mahasiswi Informatika UIN Saizu Raih Juara Nasional Karate 2025, Bukti Santri Tangguh! |
|
|---|
| Dekanat FDK UIN Saizu Ikuti FORDAKOM 2025, Perkuat Sinergi Dakwah dan Komunikasi PTKIN |
|
|---|
| PSGA UIN Saizu Gelar Pelatihan Literasi Digital bagi Relawan Gensia dan Aktivis Gender |
|
|---|
| LSP UIN Saizu Dorong Mahasiswa Miliki Sertifikasi BNSP untuk Bersaing di Dunia Kerja Global |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250718_FTIK_UIN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.