Berita Viral
Rafa Bocah Pekalongan Meninggal Digigit Ular, Kepsek: Siswa Ceria dan Mudah Bergaul di Sekolah
Rafa bocah asal Pekalongan yang digigit ular weling ini dinyatakan meninggal di RSUP dr Kariadi Semarang pada Minggu (20/7/2025) dini hari.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
Memasuki hari ketujuh pasca kejadian, korban masih berada di ruang ICU dan dalam kondisi kritis, dengan perkembangan kondisi yang fluktuatif.
Keluarga berharap kejadian ini menjadi perhatian pihak terkait agar tidak terulang pada kasus serupa.
Anak yang digigit ular tersebut sebelumnya dibawa di RSUD Kajen, sebelum dirawat intensif di RSI Pekajangan.
Baca juga: Kisah Perjuangan Rafa, Siswa SMA Taruna Nusantara Asal Jepara Terpilih Jadi Paskibraka Nasional 2022
Baca juga: Rafa, Edi dan Roket Masih Buron, Sindikat Pita Cukai Palsu Lintas Provinsi Jateng & Jatim Ditangkap
Datur (56), kakek Rafa mengungkapkan penyesalannya setelah cucunya yang diduga digigit ular weling kini dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri selama sepekan terakhir.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 04.00 pada Senin (16/6/2025) ketika cucunya diduga digigit ular di dalam kamar.
Menyadari kondisi tersebut, Datur segera membawa sang cucu ke seorang tenaga kesehatan setempat untuk mendapatkan pertolongan awal.
“Di tempat Warno atau mantri desa, luka digigitnya sempat dipencet dan keluar darah."
"Tetapi Warno tidak berani menyuntik, jadi disarankan langsung ke RSUD Kajen," ujar Datur kepada Tribunjateng.com, Selasa (24/6/2025).
Setibanya di RSUD Kajen, kondisi pasien mulai memperlihatkan gejala yang mengkhawatirkan.
Menurut Datur, cucunya sempat merasa pusing dan mengeluhkan matanya berat, serta penglihatan yang buram.
Namun tanggapan di RSUD dianggap tidak sebanding dengan gejala tersebut.
"Dokternya bilang, 'anak baru bangun tidur, ya pusing.'"
"Padahal cucu saya bilang matanya berat dan tidak bisa melihat."
"Saya suruh lihat ke arah saya, tapi katanya gelap," tutur Datur.
Datur menjelaskan, luka di kaki yang diduga menjadi lokasi gigitan kemudian ditandai menggunakan spidol.
Petugas medis menyuntik pasien sebanyak tiga kali dan mengambil sampel darah dari tangan kirinya.
Setelah itu, pasien diberi obat dan diperbolehkan pulang.
"Waktu itu memang masih sadar, tapi di perjalanan pulang cucu saya kejang-kejang."
"Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan."
"Ini karena disarankan tukang parkir kalau ke Puskesmas dulu mungkin akan lebih lama," ucapnya.
Sayangnya, setibanya di RSI Pekajangan, kondisi pasien sudah tidak sadar dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
Suwondho, ayah Rafa mengatakan, melihat ular tersebut di dalam kamar, setelah anaknya diduga digigit.
"Saya dan istri melihat ularnya."
"Ularnya warna hitam dan ada warna putih, kemungkinan ular weling," katanya.
Akan tetapi setelah dicari hingga saat ini, ular tersebut tidak ada.
"Anaknya sepekan dirawat di ICU RSI Pekajangan," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Perjuangan Rafa Terpilih Jadi Paskibraka Nasional, Siswa SMA Taruna Nusantara Asal Jepara
Penjelasan RSUD Kajen
Sementara itu, Kabid Keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto menjelaskan, pasien yang diduga mengalami gigitan ular masuk ke IGD pada Senin (16/6/2025) sekira pukul 05.00.
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dalam kondisi sadar dan langsung mendapat penanganan medis sesuai prosedur yang berlaku.
Kemudian setibanya di IGD, pasien segera menjalani anamnesis atau wawancara medis.
Dilanjutkan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang diduga terkena gigitan.
"Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan luka samar berupa satu titik di kaki bagian kanan."
"Luka tersebut kemudian dibersihkan."
"Setelah itu dilakukan pemeriksaan penunjang berupa tes darah lengkap dan observasi selama dua jam di IGD,” ujar Dwi Harto.
Selama masa observasi, kondisi pasien tetap stabil.
Hasil laboratorium juga menunjukkan nilai dalam batas normal.
Berdasarkan hasil tersebut, serta tidak adanya penurunan kesadaran, pasien dinyatakan boleh pulang.
"Pasien dipulangkan setelah mendapat edukasi dari dokter dan tenaga kesehatan."
"Kami juga memberikan resep obat berupa antibiotik dan antipiretik untuk penanganan di rumah."
"Antipiretik berfungsi menurunkan panas sekaligus meredakan nyeri," jelasnya.
Dwi Harto menegaskan, seluruh proses pelayanan dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku di RSUD Kajen.
"Pasien masih dalam kondisi sadar penuh saat pulang dan telah diberi arahan agar segera kembali ke IGD jika muncul gejala yang memburuk," tandasnya. (*)
Baca juga: Cerita Nekat Warga Sukodono Kendal Temui Kang Dedi di Subang, Minta Bantuan Karena Usaha Bangkrut
Baca juga: UMK Buka Kudus English Corner Setiap Minggu di Car Free Day
Baca juga: Beri Keamanan dan Kenyamanan Warga, Tim Patroli Siraju Polres Jepara Giatkan Patroli Malam
Baca juga: Warga Lapor Bupati Tegal Makin Mudah, Cukup Gunakan Aplikasi, Begini Cara Aksesnya
Pekalongan
Running News
Anak Pekalongan Digigit Ular
Berita Duka
kabar duka
Rafa Meninggal Usai Digigit Ular
RSUD Kajen
SD Negeri 1 Bukur
feature
Human Interest
Ular Weling
viral pekalongan
ViralLokal
RSUP Dr Kariadi
RSI Pekajangan
Rafa Ramadhani Suwondho
Dwi Harto
pemkab pekalongan
tribun jateng
"Saya Syok" Edi Warga Ungaran Tiba-tiba Terima Akta Cerai dari Istri, Menduga Palsukan Dokumen |
![]() |
---|
Inilah Sosok Pendaki Gunung Tertua di Dunia, Taklukan Gunung Fuji di Usia 102 Tahun |
![]() |
---|
Nasib Guru di Sleman Setelah Viral Diminta Mencicipi MBG, Ikut Keracunan Bersama 378 Siswa |
![]() |
---|
Duduk Perkara Ustaz Evie Effendi Dilaporkan, KDRT hingga Ludahi Anak: Gegara Minta Uang Bulanan |
![]() |
---|
10 Fakta Kasus Rumah Hadi di Demak Dilelang Koperasi Gara-gara Utang Rp 20 Juta, Bunga Rp 56 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.