Peringati Hari Pengayoman Ke-80, Kemenkum Jateng Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Giri Tunggal

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah melaksanakan ziarah dan Upacara Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang, Kamis (24/07).

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pengayoman Ke-80.

Kepala Kanwil Kemenkum Jateng Heni Susila Wardoyo yang diwakili Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Tjasdirin memimpin langsung prosesi upacara.

Kegiatan diawali dengan penghormatan dan dilanjutkan dengan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur membela bangsa.

Selanjutnya secara simbolis Kadiv Yankum meletakkan karangan bunga di monumen pahlawan.

Penutup, Kadiv Yankum dan Kadiv Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum Delmawati, para Kepala Unit Pelaksana Teknis dan Pejabat Administrasi melakukan tabur bunga di makam para pahlawan.

Baca juga: Lahirkan Perda Selaras, Kemenkum Jateng Gelar Rapat Pengharmonisasian Raperda Kabupaten Tegal 

Ditemui usai kegiatan, Kadiv menyampaikan makna dari upacara tabur bunga hari ini.

"Kegiatan ini merupakan refleksi dari ucapan, hasrat, keinginan dan terima kasih kita kepada para pahlawan yang telah gugur yang berbakti kepada bangsa dan negara," tutur Tjasdirin menjelaskan.

"Selain itu, ini merupakan manifestasi dari ungkapan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya".

"Untuk itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa meneladani semangat dan nilai kepahlawanan dan menjadikan pahlawan sebagai panutan."

"Insha Allah dengan tata nilai tersebut kita berkomitmen untuk memajukan negara kita, meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia khususnya untuk wilayah Jawa Tengah," imbuhnya.

Baca juga: Kanwil Kemenkum Jateng Dorong Pemberdayaan KIK di KSPN Candi Borobudur

Hari Pengayoman, ungkap Tjasdirin, adalah bagian dari sejarah panjang terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Kadiv Yankum sebagai bagian dari sejarah bangsa ini, Kemenkum harus mampu meneruskan cita-cita perjuangan para pendahulu.

"Bahwa keberadaan kita sekarang ini memperjuangkan apa yang menjadi cita-cita pahlawan," ujar Tjasdirin.
 
Perjuangan dimaksud yakni bekerja dengan gigih yang mengarah pada peningkatan pelayanan dan kesejahteraan bagi masyarakat luas. (Laili S/***)