Berita Slawi
Prosesi Larung Kepala Kerbau Sedekah Waduk Cacaban Tegal, Solekha Ketagihan Tak Mau Pulang
Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) kembali menggelar kegiatan rutin tahunan
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) kembali menggelar kegiatan rutin tahunan Sedekah Waduk Cacaban, berlokasi di Dermaga Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Kamis (24/7/2025).
Kegiatan sedekah Waduk Cacaban terselenggara berkat kerja sama dan gotong royong masyarakat, kelompok sadar wisata atau Pokdarwis setempat dan stakeholder terkait lainnya.
Acara tahunan ini tidak hanya ditunggu oleh pelaku wisata di kawasan Waduk Cacaban saja tapi juga masyarakat yang ingin mengikuti rangkaian kegiatan.
Adapun yang paling ditunggu-tunggu masyarakat yakni ngerayah atau berebut gunungan hasil bumi berupa aneka sayuran dan dua gunungan produk teh khas Tegal.
Kemudian prosesi lainnya yang ditunggu masyarakat yakni melarung kepala kerbau menggunakan perahu ke tengah-tengah Waduk Cacaban.
Ratusan masyarakat yang hadir bahkan rela datang sejak pagi hari menunggu di dermaga Waduk Cacaban padahal kegiatan baru dimulai sekitar pukul 14.00 WIB.
Seorang warga asal Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah bernama Solekha, mengaku baru pertama kali hadir dan mengikuti kegiatan sedekah Waduk Cacaban.
Solekha bercerita dirinya penasaran ingin melihat prosesi larung kepala kerbau seperti apa terlebih ini pengalaman pertamanya naik perahu di Waduk Cacaban.
Awalnya Solekha merasa takut dan deg-degan, tapi karena penasaran akhirnya memberanikan diri untuk ikut naik perahu bersama rombongan lain, termasuk rombongan sesepuh yang membawa kepala kerbau dan perahu yang membawa Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid beserta pejabat terkait lainnya.
Panitia memang menyediakan beberapa perahu termasuk bagi masyarakat yang penasaran ingin ikut melihat proses larung kepala kerbau.
"Ini pengalaman pertama. Awalnya takut tapi karena penasaran akhirnya saya memberanikan diri. Ya rasanya seru sampai saya tidak mau pulang ingin naik perahu lagi," cerita Solekha, pada Tribunjateng.com.
Solekha menuturkan dirinya sengaja datang ke Objek Wisata Waduk Cacaban bersama kedua orangtuanya untuk melihat kegiatan tahunan ini.
Dapat informasi mengenai kegiatan sedekah Waduk Cacaban dari status WhatsApp teman-temannya membuat Solekha tidak mau ketinggalan.
Kesan pertama melihat langsung Sedekah Waduk Cacaban, Solekha menyebut rangkaian acaranya menyenangkan dan membuat ketagihan ingin melihat lagi tahun depan.
Wujud antusias pada acara sedekah Waduk Cacaban dibuktikan Solekha datang ke lokasi pukul 09.00 WIB padahal acara baru dimulai siang hari atau sekitar pukul 14.00 WIB.
"Saking penasaran dan antusiasnya karena baru pertama kali mengikuti Sedekah Waduk Cacaban dan naik perahu saya datang jam 09.00 WIB dan menunggu sampai siang hari.
Ya tidak masalah meskipun harus panas-panasan dan baru selesai sore hari tapi saya senang dan ingin naik perahu lagi," ungkap Solekha.
Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni menjelaskan, tema pada Sedekah Waduk Cacaban tahun ini yaitu "Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo".
Makna tema tersebut yaitu suatu daerah yang subur, makmur, aman, tertib, tentram, sejahtera sesuai harapan masyarakat yaitu tumbuhnya semangat gotong royong dan kebersamaan serta harapan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Uwes menerangkan, rangkaian kegiatan dalam rangka Sedekah Waduk Cacaban sudah berlangsung sejak Rabu (23/7/2025) diawali Istighosah dan doa bersama diikuti semua masyarakat yang ada di sekitar Waduk Cacaban.
Kemudian kegiatan berlanjut pada Kamis (24/7/2025), karnaval warga, kirab gunungan, upacara adat dan pelarungan kepala kerbau di Waduk Cacaban.
Kegiatan ditutup pada Kamis (24/7/2025) malam yakni hiburan warga berupa penampilan wayang.
"Lewat kegiatan rutin tahunan Sedekah Waduk Cacaban ini kami berharap dapat membangun nilai-nilai luhur dan melestarikan budaya gotong royong serta adat istiadat yang baik di sekitar Waduk Cacaban," harap Uwes.
Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid, berbagi pengalaman pertamanya mengikuti rangkaian Sedekah Waduk Cacaban termasuk menaiki perahu dan mengelilingi kawasan waduk.
Lewat kegiatan ini juga bisa menjadi ajang promosi ataupun pengenalan lebih kepada khalayak umum bahwa Waduk Cacaban memiliki kegiatan rutin tahunan yang bisa diikuti oleh masyarakat yaitu sedekah Waduk Cacaban.
Ketika semakin banyak masyarakat yang mengetahui kegiatan Sedekah Waduk Cacaban maka jumlah kunjungan ke salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Tegal ini juga akan semakin bertambah.
"Terus terang saya baru pertama kali naik perahu yang ada di Waduk Cacaban dan berkeliling dan ternyata Waduk Cacaban sangat luar biasa. Pemandangannya sangat keren banyak perbukitan.
Saya yakin orang luar Tegal kemudian datang ke sini dan naik perahu berkeliling pasti rasanya ingin kembali lagi. Saya merasa senang, nyaman dan Waduk Cacaban bisa jadi wisata andalan," ujar Ahmad Kholid. (dta)
Baca juga: Arus Barang Nonpetikemas Pelabuhan Tanjung Emas Naik 9 Persen, Produktivitas Curah Kering Tumbuh
Baca juga: Kondisi Kantor Desan dan Tanggapan Perangkat setelah Kades Zidan Ditahan Akibat Perselingkuhan
Baca juga: TAHUKAH ANDA! Kenapa Angka Kelahiran di Jawa Tengah Menurun, Ini Kata BKKBN
Peringati HUT ke-80 PMI Kabupaten Tegal, Sri Haryani Rutin Donor Darah Akui Badan Lebih Bugar |
![]() |
---|
Cedera Berat di Kepala, Satu Pekerja Pembangunan Jembatan Kali Erang Tegal Meninggal Dunia |
![]() |
---|
5 Pekerja Jadi Korban Ambruknya Jembatan Kali Erang Tegal, Usia dan Korosi Jadi Penyebabnya |
![]() |
---|
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Bakhrun Sebut Beasiswa Sadesa Investasi Jangka Panjang |
![]() |
---|
Bupati Tegal Ischak Ingatkan Penerima Beasiswa Sadesa Jangan Minder Kuliah di Kampus Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.