Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ricuh Ceramah Habib Rizieq di Pemalang

Warga Pemalang Masih Syok Akibat Ricuh saat Pengajian Habib Rizieq: Malam Pnuh Doa Jadi Teror

Kesaksian warga yang melihat langsung kericuhan saat acara pengajian Habib Rizieq di Desa Pegundan, Pemalang

Penulis: Msi | Editor: muslimah
budi susanto
MATERIAL SISA BENTROK - Bekas batu bata yang digunakan oleh massa dalam bentrok FPI dan PWI LS masih tercecer di gang kecil yang ada di sekitar Masjid Jami Pegundan Dukuh Sambo Desa Pegundan Kecamatan Petarunkan Pemalang, Kamis (24/7/2025) malam. Material tersebut sempat dibersihkan warga pada Kamis pagi. 

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Kesaksian warga yang melihat langsung kericuhan saat acara pengajian Habib Rizieq di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Kamis (24/7/2025) dini hari.

Bagi warga, momen tersebut masih membekas dan meninggalkan trauma.

Mereka tak menduga pengajian akan berubah menjadi peritiwa berdarah.

Baca juga: Kronologi Ricuh Pengajian Habib Rizieq di Pemalang Versi PWILS: Mereka Lempar Batu Besar Dulu

PENGAJIAN RICUH - Pengajian yang menghadirkan tokoh FPI Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari. Dua kelompok massa yang terlibat bentrokan tersebut dari organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS), yang menolak kedatangan HRS, dan massa dari Front Pembela Islam (FPI) yang memberikan dukungan atas kehadiran tokoh tersebut.
PENGAJIAN RICUH - Pengajian yang menghadirkan tokoh FPI Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari. Dua kelompok massa yang terlibat bentrokan tersebut dari organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS), yang menolak kedatangan HRS, dan massa dari Front Pembela Islam (FPI) yang memberikan dukungan atas kehadiran tokoh tersebut. (Dok warga dan screenshot video sosmed)

Malam itu, udara di Dukuh Sambo, Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Pemalang, seharusnya hangat oleh lantunan doa dan zikir. 

Warga berkumpul untuk pengajian tahunan yang mereka nanti-nantikan. 

Namun yang terjadi justru sebaliknya suara takbir bercampur teriakan, lemparan batu, dan jerit kesakitan mengoyak suasana.

Tribun Jateng mendatangi lokasi pada Kamis (24/7/2025) malam, sehari setelah bentrokan berdarah pecah di gang sempit di samping Masjid Jami Pegundan. 

Gang itu kini sunyi, hanya menyisakan puing-puing batu bata, potongan kayu, dan jejak kekacauan.

Atap dibeberapa rumah di sepanjang jalan terlihat berlubang.

Di balik pintu-pintu rumah yang tertutup rapat, trauma masih tergambar jelas.

Sebagian warga enggan bersuara.

Tapi Bhukori, salah satu warga yang rumahnya tepat di dekat titik bentrok, menyambut dengan tutur lembut. 

Ia menyimpan cerita malam itu, dan perlahan-lahan ia mulai membuka kembali ingatannya yang belum kering.

“Sore itu, FPI sudah berkumpul di Masjid Jami. Sedangkan massa PWI LS berada di Masjid Klareyan, desa sebelah. Sekitar jam 5 sore polisi datang, suasananya makin tegang,” ucap Bhukori, mengawali kisahnya.

Sekitar pukul 21.00 WIB, ketika pengajian sudah dimulai dan massa memadati gang, suasana berubah menjadi kacau.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved