Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ricuh Ceramah Habib Rizieq di Pemalang

Kronologi Ricuh Pengajian Habib Rizieq di Pemalang Versi PWILS: Mereka Lempar Batu Besar Dulu

Kronologi kericuhan saat ceramah Habib Rizieq Shihab (HRS) di Pemalang, pada Kamis (24/7/2025) dini hari versi PWI LS

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Kolase: Tribunnews.com/Ashri Fadilla dan TribunJateng.com/Istimewa
BENTROK DI PEMALANG - (Kiri) Pengajian yang menghadirkan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari dan (Kanan) Rizieq Shihab berorasi di mimbar Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (2/12/2022).  

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Kronologi kericuhan saat ceramah Habib Rizieq Shihab (HRS) di Pemalang, pada Kamis (24/7/2025) dini hari versi Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS).

Dalam peristiwa itu, korban berjumlah 15 orang.

Sebagian besar dari mereka mengalami luka di bagian kepala dan lengan.

Diduga karena terkena benda tumpul,

Baca juga: Kronologi Ricuh Ceramah Habib Rizieq di Pemalang Versi Kuasa Hukum, Korban Berjatuhan

PENGAJIAN RICUH - Pengajian yang menghadirkan tokoh FPI Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari. Dua kelompok massa yang terlibat bentrokan tersebut dari organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS), yang menolak kedatangan HRS, dan massa dari Front Pembela Islam (FPI) yang memberikan dukungan atas kehadiran tokoh tersebut.
PENGAJIAN RICUH - Pengajian yang menghadirkan tokoh FPI Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari. Dua kelompok massa yang terlibat bentrokan tersebut dari organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS), yang menolak kedatangan HRS, dan massa dari Front Pembela Islam (FPI) yang memberikan dukungan atas kehadiran tokoh tersebut. (Dok warga dan screenshot video sosmed)

Provokasi berupa lemparan batu disebut sebagai penyebabnya.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS) Ken I Pramendra kepada Tribunjateng.com, setelah menjenguk anggota PWI LS di RSI Al Ikhlas Pemalang, Kamis (24/7/2025).

Kericuhan bermula dari provokasi seseorang yang melempar batu ke arah PWI LS saat tengah negosiasi dengan pihak kepolisian.

Ken menyampaikan, PWI LS memiliki dokumentasi lengkap yang justru menunjukkan provokasi, termasuk pelemparan batu dan pembawa celurit, berasal dari pihak lawan.

Bentrokan yang terjadi, menurutnya, bermula ketika rombongan PWI LS sedang bernegosiasi dengan pihak kepolisian.

"Saat kami berkoordinasi dengan aparat di lokasi pada Rabu (23/7/2025), justru dari pihak mereka ada yang melempar batu besar hingga menimbulkan korban di pihak kami," jelasnya.

Dia juga menegaskan, seluruh anggota PWI LS sejak awal telah diinstruksikan untuk tidak membawa senjata tajam saat aksi.

"Kami datang dengan niat baik, melakukan orasi damai. Tidak satu pun anggota kami membawa sajam.

Yang kami bawa hanya bambu untuk perlindungan diri, bukan untuk menyerang," ucap Ken.

Ken I Pramendra, narasi penyerangan menggunakan senjata tajam tersebut sebagai upaya framing dan playing victim dari pihak tertentu untuk menyudutkan PWI LS.

"Aksi yang dilakukan merupakan, bentuk pembelaan terhadap bangsa dari pengaruh paham radikal dan provokasi yang dinilai membahayakan persatuan," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved