Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

LDII

Webinar LDII Jateng Dihadiri 2000 Peserta, Dorong Toleransi dan Kerukunan Umat

Silaturrahim Kebangsaan Jilid V LDII Jawa Tengah hadirkan 2000 peserta untuk perkuat toleransi lintas iman dan keharmonisan sosial.

KIM LDII Jateng
DPW LDII Jateng Gelar Silaturahmi Kebangsaan Jilid V, Upaya Merawat Toleransi dan Menjaga NKRI 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Dalam ikhtiar membangun bangsa yang rukun di tengah keragaman, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar Silaturrahim Kebangsaan Jilid V, Sabtu, 26 Juli 2025.

Bertempat di Hotel Santika Premier, Semarang, kegiatan ini berlangsung secara hybrid dan berhasil menghadirkan lebih dari 2000 peserta melalui luring dan daring yang terhubung dari 34 studio mini di seluruh Jawa Tengah.

Mengangkat tema “Memperkuat Toleransi Inter dan Antar Umat Beragama untuk Mewujudkan Masyarakat Harmoni di Jawa Tengah”, forum ini menjadi ruang temu strategis lintas iman dan institusi dalam membangun solidaritas kebangsaan.

Jawa Tengah merupakan provinsi dengan konfigurasi sosial yang majemuk, menyimpan potensi sekaligus tantangan dalam menjaga harmoni sosial.

Forum seperti Silaturrahim Kebangsaan menjadi pranata sosial-religius yang mampu menyatukan keberagaman dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof Singgih Tri Sulistiyono menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan kontribusi nyata LDII dalam memperkuat ruang sosial yang damai dan inklusif.

“Silaturrahim ini bentuk nyata dari upaya membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dari berbagai institusi negara dan keagamaan. Berikut beberapa pandangan yang mengemuka:

1. Komjen Pol (Purn) Drs. Ahmad Luthfi – Gubernur Jawa Tengah
Ia menekankan etos sosial “ngopeni lan nglakoni” sebagai kearifan lokal yang membentuk masyarakat inklusif dan toleran. Solidaritas sosial menurutnya bisa dibangun dari keseharian masyarakat, bukan semata dari instrumen negara.

2. Irjen Pol Dr. Ribut Hari Wibowo – Kapolda Jawa Tengah
Menurutnya, silaturrahim merupakan modal sosial penting dalam menjaga keamanan publik. Pendekatan community policing berbasis dialog dan kepercayaan antara aparat dan tokoh agama sangat penting dalam memperkuat legitimasi sosial.

3. Dr. Hendro Dewanto – Kepala Kejati Jawa Tengah
Ia menyoroti supremasi hukum sebagai fondasi pluralitas. Hukum, menurutnya, harus dijalankan dengan integritas dan independensi agar bisa menjaga stabilitas dan keadilan dalam masyarakat yang majemuk.

4. Dr. H. Saiful Mujab – Kakanwil Kemenag Jawa Tengah
Beliau menekankan pentingnya revitalisasi lembaga keagamaan dalam menjaga moral publik di tengah arus globalisasi yang kian sekuler dan profan.

5. Firmando Hadityo Ganinduto, B.BA. – Anggota Komisi VI DPR RI
Ia menyuarakan pentingnya "merawat tali silaturrahim" antara pemimpin dan rakyat sebagai bagian dari demokrasi yang deliberatif dan berbasis empati sosial.

6. KH M Iskandar Chang I Po – Pengurus PITI dan MUI Jawa Tengah
Dalam pandangannya, MUI sebagai lembaga ulama memiliki dua peran penting: sebagai mitra pemerintah dan pelayan umat. Ia menekankan bahwa perlindungan terhadap masyarakat harus berbasis akidah yang lurus, akhlak yang baik, dan produk halal. MUI harus tetap menjadi moral compass umat yang moderat dan tidak partisan.

Peran LDII dalam Menjaga Kerukunan Sosial

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved