Pencegahan Stunting
Isu Kesehatan dan Pencegahan Stunting Kini Jadi Fokus Gerakan Muhammadiyah Aisyiyah
Dalam gelaran Hari Bermuhammadiyah dan Beraisyiyah (Harbem) 2025 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang menegaskan komitmennya .
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dalam gelaran Hari Bermuhammadiyah dan Beraisyiyah (Harbem) 2025 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah menekan angka stunting di masyarakat.
Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Semarang meluncurkan program pencegahan stunting sebagai bagian dari aksi nyata organisasi perempuan ini dalam bidang kesehatan masyarakat.
Ketua PDA Kota Semarang, Aminah Kurniasih, menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin memberikan makanan tambahan bagi anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting, bekerja sama dengan puskesmas.
Baca juga: Chord Gitar Perjalanan Kereta Malam Franky ft Jane
Baca juga: Stasiun Tawang Jadi Favorit, 21 Ribu Turis Asing Naik Kereta Api Sepanjang Semester I 2025
Baca juga: Stasiun Tawang Jadi Favorit, 21 Ribu Turis Asing Naik Kereta Api Sepanjang Semester I 2025
“Kami sudah tujuh kali mengadakan kegiatan pemberian makanan tambahan, di beberapa kecamatan Kota Semarang saat ini di wilayah Gayamsari,” ujarnya.
Menurut Aminah, data anak stunting diperoleh dari fasilitas kesehatan terdekat yakni Puskesmas.
Aisyiyah kemudian bergerak memberikan bantuan makanan sehat dengan gizi seimbang, terutama pada momen-momen seperti Hari Bermuhammadiyah maupun acara di tingkat cabang.
“Setiap event seperti ini, kami juga menggelar pemeriksaan kesehatan gratis. Peran Aisyiyah ada di banyak lini termasuk ketahanan pangan dan gizi keluarga,” katanya.
Dalam kegiatan Harbem tersebut, Aisyiyah turut membagikan bingkisan makanan bergizi kepada sepuluh anak yang dinilai membutuhkan tambahan asupan gizi.
Inisiatif ini menjadi simbol kepedulian terhadap masa depan generasi muda, khususnya dalam mengatasi masalah gizi kronis yang berdampak jangka panjang.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang, Fachrur Rozi, menegaskan bahwa program pencegahan stunting ini merupakan kerja kolaboratif antara berbagai majelis di Muhammadiyah dan Aisyiyah, yang dikoordinasikan melalui LazisMu.
“Ini adalah kerja bareng. LazisMu mendukung pembiayaan dan distribusi, Aisyiyah bergerak di lapangan. Komitmen kami jelas: turut memperkuat keluarga-keluarga Indonesia,” ujarnya.
Fachrur menyebut bahwa isu kesehatan, termasuk pencegahan stunting, kini menjadi fokus penting gerakan Muhammadiyah karena menyentuh langsung aspek kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Ali Sofyan, Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Semarang mengatakan pemerintah menyampaikan apresiasi atas gerak cepat Muhammadiyah dan Aisyiyah.
"Kami melihat peran Muhammadiyah dan Aisyiyah sangat dirasakan, responsif, dan solutif. Pemerintah Kota Semarang terbuka untuk terus berkolaborasi dalam program-program kemasyarakatan,” katanya.
Melalui pendekatan berbasis komunitas dan jaringan amal usaha, Muhammadiyah menunjukkan bahwa penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga panggilan gerakan keagamaan untuk menjaga masa depan generasi bangsa. (Rad)
Asnawi Mangkualam Dihujat Warganet Imbas Pratama Arhan dan Azizah Salsha Cerai, Ada Apa? |
![]() |
---|
Jadwal Pemadaman Listrik PLN 3 Jam Hari Kamis 28 Agustus 2025, Jateng dan DIY |
![]() |
---|
"Bantu Palsu Rekening" Pengakuan Ken Sempat Bertemu Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Bambang Tri Tidur di Rumah Mbah Damin Setelah Keluar dari Lapas Sragen |
![]() |
---|
Kaki Mbak Ita Goyang-goyang saat Hakim Bacakan Vonis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.