Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KA Lokal Daop 4 Semarang Angkut 567 Ribu Penumpang Selama Semester I 2025, Ini Rute Favorit

PT KAI Daop 4 Semarang mencatat sebanyak 567.308 penumpang menggunakan layanan kereta api lokal sepanjang Semester I 2025

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muslimah
DOK DAOP IV
Cap: PENUMPANG DI TAWANG - Suasana para pengguna jasa layanan kereta api di Stasiun Tawang Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – PT KAI Daop 4 Semarang mencatat sebanyak 567.308 penumpang menggunakan layanan kereta api lokal sepanjang Semester I 2025, terhitung dari Januari hingga Juni.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyampaikan angka tersebut menunjukkan tingginya ketergantungan masyarakat terhadap moda transportasi kereta lokal di Jawa Tengah, khususnya di wilayah operasional Daop 4.

“Dari jumlah tersebut, 277.630 penumpang tercatat naik dari stasiun-stasiun wilayah Daop 4, sementara 289.678 penumpang turun di berbagai kota tujuan,” jelas Franoto kepada Tribunjateng.com, Senin (28/7/2025).

Franoto menyebut ada tiga KA Lokal yang saat ini aktif beroperasi di wilayah Daop 4, yakni KA Blora Jaya, KA Kedungsepur, dan KA Banyubiru. Ketiganya dinilai menjadi tulang punggung mobilitas harian warga dengan tarif yang relatif murah.

Baca juga: Kereta Donkey, Wahana Baru yang Bikin Liburan di Goa Terawang Blora Makin Berkesan

“Layanan KA Lokal sangat membantu pelajar, pekerja harian, hingga pelaku usaha kecil untuk bepergian secara terjangkau dan efisien,” ujarnya.

Rute Favorit dan Konektivitas Wilayah

Untuk wilayah timur, KA Blora Jaya menghubungkan Semarang ke Grobogan, Blora, hingga Cepu. Meski frekuensinya masih terbatas, permintaan dari masyarakat terus meningkat.

Adapun KA Kedungsepur, yang melayani rute Semarang–Ngrombo, menjadi pilihan utama komuter dari Demak dan Grobogan menuju ibu kota provinsi.

Sementara itu, KA Banyubiru melayani rute strategis Semarang–Solo via jalur tengah, sekaligus memperkuat konektivitas segitiga emas Semarang–Solo–Yogyakarta.

Franoto menekankan bahwa kereta lokal bukan sekadar alat angkut massal, melainkan bagian dari infrastruktur sosial yang menjembatani ruang antarwilayah dan membuka akses lebih luas terhadap layanan publik dan ekonomi.

“Dengan tarif murah dan jadwal yang makin relevan dengan kebutuhan warga, KA Lokal memberi dampak langsung terhadap kemudahan mobilitas dari desa ke kota maupun antarwilayah,” katanya. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved