Semarang
Menengok Pesisir Tambakrejo Semarang, Tetap Bangkit Mandiri di Tengah Hantaman Rob
Di ujung utara Kota Semarang, tepatnya di Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, berdiri sebuah kampung pesisir.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
Mereka menjadi biro jasa bagi para pengunjung yang ingin menyusuri hutan mangrove. Setiap perjalanan, mereka mematok tarif Rp 10.000 untuk keliling hutan mangrove di pesisir Tambakrejo.
"Lumayan, kadang bisa melayani sampai 10 pengunjung, menjadi tambahan penghasilan bagi para nelayan," bebernya.
Sementara, ibu-ibu di Kampung Tambakrejo juga tak tinggal diam. Mereka sibuk dengan aktivitas perekonomian memanfaatkan mangrove menjadi produk olahan.
"Kami mengolah keripik dari mangrove. Ibu-ibu yang dulu nganggur, sekarang jadi punya kerjaan," ucap Sitatu, seorang warga sekaligus Ketua PKK setempat.
Ada lebih dari 50 pelaku UMKM. Selain mengolah keripik mangrove, warga juga membuat terasi, bandeng presto, otak-otak, dan beragam olahan dari ikan. Tak hanya dipasarkan di Kota Semarang, produk olahan warga Tambakrejo juga sudah dipasarkan ke luar kota.
Pertamina Turut Mageri Segoro

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan, dukungan Pertamina untuk Tambakrejo pun terus berlanjut. Pertamina kembali melakukan penanaman 2.275 mangrove sebagai program berkelanjutan sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jateng yakni 'Mageri Segoro', Senin (28/7/2025).
Ini menambah jumlah mangrove yang kini sudah tumbuh subur sebagai pagar untuk menahan abrasi pantai.
Dengan demikian, diharapkan penurunan tanah yang menjadi persoalan di Kota Semarang bisa sedikit diantisipasi. Pasalnya, penurunan tanah di wilayah ini mencapai delapan sentimeter pertahun.
"Jadi, ini harapannya bisa mengurangi penurunan tersebut dan juga bisa meningkatkan luas daratan yang ada di Kota Semarang khususnya dan menghindari dampak dari rob," jelasnya.
Lebih lanjut, Taufiq mengatakan, Pertamina juga terus melakukan pembinaan kepada KPL CAMAR agar dapat meningkatkan kesejahteraan lewat hadirnya hutan mangrove di wilayahnya.
Dia ingin, Tambakrejo bisa terus berkembang tidak hanya eduwisata melainkan bisa menjadi pusat pembibitan yang bisa disebarkan ke wilayah sekitar.
"Harapannya ini menjadi pusat pembibitan. Nanti bisa jadi dari sini diambil seiring dengan orang belajar di sini tentang mangrove dan segala kompleksitasnya. Ini bisa menggerakkan kader-kader di tempat lainnya melalui kelompok CAMAR yang kami bina," terangnya.
Edukasi Selamatkan Bumi Terus Dilakukan
Sementara itu, Lurah Tanjungmas, Sony Yuda Putra Pradana mengatakan, penanaman ribuan pohon mangrove ini sangat dirasakan dampak positifnya, terutama ketika angin barat datang menerpa.
Jelang Musim Hujan, Proyek Rp 1 Triliun di Semarang Kawasan Timur Jadi Andalan Atasi Banjir |
![]() |
---|
Showroom Tata Udara Modern Hadir di Semarang, Tawarkan Solusi Untuk Hunian dan Komersial |
![]() |
---|
Kisah Wulandari Warga Semarang Dapat Hadiah Mobil, Karena Belikan Obat untuk Ibu |
![]() |
---|
Perbaikan Saluran Air di Semarang Berlangsung, Wilayah Timur Jadi Fokus |
![]() |
---|
Ratusan Bisnis di Semarang Sudah Go-Digital, Transformasi Ditingkatkan Lewat Mekari Week 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.