Trauma Usai 200 Siswa Keracunan Rendang Berbusa di Kupang, Kini Murid yang Lain Sepakat Tolak MBG
Para siswa serempak menyatakan penolakan mereka terhadap MBG dengan mengangkat tangan, menyuarakan ketakutan
TRIBUNJATENG.COM, KUPANG - Update terkini keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Kota Kupang, NTT.
Dikutip dari Tribun Kupang.com, Senin (28/7/2025), akibat peristiwa tersebut kini para siswa yang tak jadi korban keracunan pun jadi trauma.
Mereka memilih menolak MBG karena takut bernasib seperti rekan-rekannya.
Bagaimana tidak, dalam peristiwa tersebut, 200 siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG
Selanjutnya, dari 200 siswa tersebut, 140 di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Mamami, RSUD SK Lerik, dan Rumah Sakit Siloam.
Baca juga: Percepat Program MBG di Jateng, Pembangunan SPPG Terus Ditambah
Tak hanya siswa, para orangtua juga ikut trauma. Mereka minta anggaran MBG dikelola sendiri oleh orangtua.
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar merespons kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kupang, NTT.
Kasus ini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB), pihaknya sedang menguji sampel untuk mengetahui penyebab pasti keracunan itu.
“Keracunan MBG di Kupang, Nusa Tenggara Timur adalah Kejadian Luar Biasa (KLB). Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Kupang untuk turun langsung,” kata Taruna Ikrar saat ditemui di kantor BPOM RI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2025).
Ia mengatakan, pihaknya langsung melakukan mitigasi untuk mencegah kejadian itu terulang lagi termasuk laboratorium di balai besar POM Kupang juga telah melaksanakan penyidikan penyebab keracunan.
Kronologi 200 Siswa AMPN 8 Kota Kupang Keracunan MBG
Kepala SMPN 8 Kota Kupang, Maria Th. Roslin L menjelaskan kronologi kejadian.
Menurutnya, siswa siswi makan Makanan Bergizi Gratis pada Senin (21/7). Makanan tersebut disiapkan penyedia Makanan Begizi Gratis.
Adapun menunya terdiri dari nasi, daging sapi, tahu, buncis, bunga pepaya, dan buah pisang.
“Anak-anak makan sekitar pukul 10.50 Wita saat jam istirahat,” ujar Maria Roslin Lana, Selasa (22/7/2025).
Maria Roslin Lana mengatakan, pihak sekolah sebatas mendistribusikan makanan yang datang dari dapur penyedia program Makanan Bergizi Gratis.
| Tak Hanya Gizi, Program MBG Juga Buka Lapangan Kerja di Desa Kulu, Pekalongan |
|
|---|
| Bangunan Dapur MBG Disorot, Pemkot Pekalongan Minta SPPG Segera Penuhi Syarat Teknis |
|
|---|
| Peluang Emas Petani, Pemkab Kebumen Dorong Beras Lokal Jadi Bahan Baku Utama Program MBG |
|
|---|
| Tukang Rongsok hingga PKL Jadi Relawan SPPG Kulu Pekalongan, Nikmati Berkah Penghasilan Tetap |
|
|---|
| Trauma Alami Penyiksaan Brutal, Prada Richard Ingin Pindah Batalyon |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250728_mbg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.