Jasad Driver Ojol Sevi Ayu Dibuang di Pinggir Jalan, Pelaku Sakit Hati Termakan Janji Manis Korban
Jasad Sevi dibuang di pinggir jalan raya Kedamean, dengan kondisi dibungkus kantong plastik hitam, ditutup kardus, diikat tali rafia dan lakban
TRIBUNJATENG.COM, SIDOARJO - Mayat driver ojek online perempuan, Sevi Ayu Claudia (30), ditemukan di Gresik, Jawa Timur.
Ternyata Sevi sendiri merupakan warga Sekardangan, Sidoarjo.
Sedangkan pelaku pembunuhannya adalah Syahrama, pria warga Kebonagung, Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
Syahrana membunuh Sevi karena sakit hati.
Pelaku bukan kali pertama melakukan perbuatan melanggar hukum.
Syahrana tercatat sebagai residivis kasus pembunuhan berencana.
Hanya, saja belum diketahui pasti kasus pembunuhan apa yang membuat Syahrama sebagai narapidana saat itu.
Baca juga: Prajurit TNI Jadi Korban Penusukan Brutal 13 Kali, Korban dan Pelaku Sempat Cekcok
Syahrama diketahui baru bebas dari penjara sejak Agustus 2018.
Saat ini, dia terancam pasal pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP) setelah membunuh Sevi Ayu Claudia.
Selain dikenal emosional, Syahrama juga diketahui sangat nekat.
Polisi sempat menembak pria berusia 36 tahun, karena melawan saat ditangkap di rumah kontrakan Dusun Bibis, Desa Menganti, Kecamatan Menganti, Gresik.
Syahrama tega menghabisi nyawa korban Sevi Ayu Claudia (30) warga Sidoarjo, di tempat usaha fotokopi di Sidoarjo.
Jasad Sevi dibuang di pinggir jalan raya Kedamean, dengan kondisi dibungkus kantong plastik hitam, ditutup kardus, diikat tali rafia dan lakban.
Korban hanya mengenakan celana legging abu-abu, kaos hitam, dan jaket levis.
Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menjelaskan, tersangka dan korban ini diketahui kenal sejak tahun 2021.
Permasalahan bermula pada tahun 2023, ketika Sevi menjanjikan kepada SR bahwa dirinya bisa membantu memasukkan pelaku sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan syarat memberikan sejumlah uang sebesar Rp 5 juta.
Harapan yang digantungkan itu menjadi tekanan tersendiri bagi SR, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang mendesak karena sang istri sedang mengandung.
Tersangka terus menagih uangnya, namun korban selalu mengulur waktu dengan jawaban ‘besok, besok, dan besok’.
Frustrasi yang terus memuncak membuat SR menyusun rencana jahat.
SR lalu memancing korban dengan alasan pekerjaan lepas (freelance) di tempat usaha fotokopi miliknya, Fotocopy Jaya Makmur, yang beralamat di Perum Griya Bhayangkara Permai, Blok A No.3 / Blok E No.2, Dusun Jedong, Desa Urangagung, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.
Pada Sabtu sore (26/7/2025) sekitar pukul 16.45 WIB, Sevi datang ke lokasi sesuai janji.
Tanpa memberitahu siapa pun mengenai tujuannya, Sevi masuk ke dalam toko dan langsung diajak SR menuju ruang kerja.
Di ruangan itu lah pelaku menjalankan aksinya.
Tanpa banyak bicara, SR memukul korban secara brutal menggunakan alat pemotong kertas ke bagian belakang kepala.
Korban sempat mencoba melawan, namun SR terus menghantamkan alat berat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya meninggal dunia di tempat.
"Jasad korban dibuang menggunakan mobil," tutup Kapolres.
Tabiat Korban Sevi Ayu
Kepergian Sevi menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan orang terdekat.
Rekan sesama driver ojol, Endah Ruliyanti, pun tak kuasa menahan tangis ketika mengenang sosok Sevi.
Ia mengaku, mengenal Sevi sejak 2021.
Selama ini Endah mengenal Sevi sebagai sosok ceria.
"Rasanya masih nggak percaya. Sevi itu orangnya ceria, suka bercanda," ucap Endah kepada SURYA.CO.ID.
Sevi juga sosok pekerja keras. Ia tak hanya mengandalkan penghasilan sebagai ojol, melainkan juga sebagai admin marketing untuk usaha kuliner milik orang lain.
"Dia punya kerjaan sampingan, bantu orang jualan online," ungkap Endah.
Keduanya tergabung dalam komunitas driver perempuan bernama Srikandi.
Tertutup Kehidupan Pribadi
Di mata rekan-rekannya, Sevi adalah pribadi yang aktif dan penuh semangat.
Namun, di balik keceriaannya, Sevi ternyata tertutup soal kehidupan pribadi.
Endah mengaku, nyaris tak pernah mendengar Sevi bercerita tentang keluarga atau masalah pribadinya.
"Soal kehidupan pribadinya, dia nggak pernah cerita. Tertutup banget," katanya.
Kesaksian serupa datang dari sesama rekan ojol lain, Sinta Dewi.
Sevi adalah pribadi yang menyenangkan.
"Anaknya itu memang kalau ke sesama ojek online itu grapyak (ramah, red). Sering kalau pas cangkruk bareng di warung, dia yang nraktir kopi anak-anak."
"Muda-tua jadi temannya. Dia orangnya baik, makanya kami benar-benar kaget waktu dengar kabar almarhum," ungkapnya.
Sementara tetangga korban menyebut, Sevi dikenal sebagai sosok sederhana dan rendah hati.
Meskipun berlatar pendidikan tinggi, ia tak gengsi bekerja sebagai driver ojol.
"Anaknya apa adanya. Kalau berangkat kerja dari rumah pakai jaket ojol. Kalau papasan, dia sering nyapa saya," ujar Ahmad Supadi, yang rumahnya hanya berjarak 4 rumah dari korban.
Penyebab Sevi Dibunuh
Di sisi lain, pihak kepolisian berhasil menangkap tersangka inisial SR (36), di rumah kontrakannya di Dusun Bibis, Desa/Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
SR mengaku, tega menghabisi nyawa Sevi karena sakit hati.
Ia dan Sevi saling mengenal sejak 2021 karena pekerjaan yang sama.
Namun hubungan keduanya berubah menjadi tragedi setelah muncul konflik yang didasari janji korban.
Permasalahan bermula pada 2023, ketika korban menjanjikan bisa membantu SR sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan syarat memberikan uang sebesar Rp5 juta.
Tersangka sudah menitipkan uang, tetapi ternyata mimpi menjadi PNS tidak kunjung terwujud, dan itu menjadi tekanan tersendiri bagi SR.
Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang mendesak karena istrinya sedang mengandung. Tersangka terus menagih uangnya, namun korban belum bisa melunasinya, dengan dalih sedang diusahakan.
Perasaan kecewa yang terus memuncak membuat SR gelap mata dan menyusun rencana jahat. SR memancing korban dengan alasan ada pekerjaan lepas (freelance) di tempat usaha miliknya, yaitu Fotocopy Jaya Makmur di Dusun Jedong, Desa Urangagung, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo.
Dan Sabtu (26/7/2025) sekira pukul 16.45 WIB, Sevi datang ke lokasi sesuai janji.
Tanpa memberitahu siapa pun tujuannya, Sevi masuk ke dalam toko dan langsung diajak SR ke ruang kerja.
Di ruangan itulah pelaku menjalankan aksinya.
Tanpa banyak bicara, SR memukul korban secara brutal menggunakan alat pemotong kertas ke belakang kepala.
Korban sempat mencoba melawan, namun SR terus menghantamkan alat berat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya meninggal di tempat.
Dari hasil otopsi sementara yang dilakukan oleh tim forensik, ditemukan cairan berwarna putih pada tubuh korban.
Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan jenis cairan tersebut. Sampel telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diteliti lebih lanjut.
Kapolres juga menyampaikan bahwa pihak keluarga mulai mencemaskan Sevi ketika tidak kunjung pulang hingga malam hari.
Sang ibu, tante, dan sepupunya mencoba menghubungi korban setelah pukul 22.00 WIB, namun tak mendapat jawaban.
Sevi berpamitan kepada ibunya sekira pukul 16.00 WIB tanpa menyebutkan tujuan.
Korban diketahui belum menikah dan tidak memiliki anak.
"Dalam beberapa hari ini kami akan melakukan rekonstruksi mengetahui peran-peran pelaku, apabila memungkinkan ada pelaku lainnya," tutupnya.
Tampang Alvi Pelaku Mutilasi di Kamar Indekos Surabaya, 2 Jam Potong Tubuh Tiara |
![]() |
---|
Kejanggalan Kronologi Penculikan Berujung Kematian Kacab Bank BUMN, Ilham Tahu Jadi Target? |
![]() |
---|
Remaja 16 Tahun Cekik Pacar Hingga Tewas Setelah Temukan Foto Korban dengan Pria Lain |
![]() |
---|
Alasan Penculikan Berujung Kematian Kacab Bank BUMN Libatkan 15 Orang, Direncanakan Sejak Juni |
![]() |
---|
Darah Berceceran di Kebun, Candra Diduga Dibunuh Teman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.