Kwik Kian Gie Meninggal
Rumah Masa Kecil Kwik Kian Gie Tampak Sepi Pasca Kabar Meninggalnya Ekonom Senior
Ekonom senior dan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie, meninggal dunia
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ekonom senior dan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada Senin malam, 28 Juli 2025 pukul 22.00 WIB, dalam usia 90 tahun.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh pihak keluarga serta sejumlah tokoh nasional.
Kwik dikenal sebagai sosok ekonom kritis yang vokal terhadap berbagai kebijakan pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan keadilan sosial dan ekonomi.
Semasa hidupnya, Kwik pernah menjabat sebagai Menko Ekuin di era Presiden Abdurrahman Wahid dan sebagai Kepala Bappenas di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Selain aktif di dunia pemerintahan, ia juga meninggalkan warisan di bidang pendidikan melalui pendirian Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII), yang kini dikenal sebagai Kwik Kian Gie School of Business.
Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi dunia ekonomi dan pendidikan Indonesia.
Dilansir dari banyak sumber, sejumlah tokoh nasional menyampaikan belasungkawa serta mengenang Kwik sebagai nasionalis sejati yang teguh memperjuangkan kebenaran dan keadilan untuk rakyat kecil.
Di sisi lain, Kwik Kian Gie rupanya juga memiliki kedekatan emosional dengan Kota Semarang, tempat ia tumbuh besar.
Meski lahir di Juwana, Kabupaten Pati, ia menjalani masa kecilnya di Kota Semarang.
Semasa kecil ia tinggal di Jalan Pierre Tendean, Semarang, yang kini menjadi Kwik Hway Gwan Memorial Building, berdampingan dengan Gedung Radjawali Semarang Cultural Center (SCC).
Kwik sempat mengenyam pendidikan di SMP Karangturi, SMA Karangturi, dan SMA Kolese Loyola Semarang, sebelum kemudian melanjutkan studi ke Belanda dan Jakarta.
Saat Tribunjateng.com mengunjungi rumah masa kecilnya di Semarang, ditemui langsung oleh Handrijana Hardha, General Manager Kwik Hway Gwan Memorial Building dan Rajawali SCC.
Adapun suasana tampak depan rumah, pagar tertutup rapat meski ada satu mobil terparkir di dalamnya.
Hanya saja, ada satu security yang tampak berjaga di area pintu gerbang.
"Ini rumah orang tuanya. Waktu kecil memang Pak Kwik tinggal di sini, tapi kemudian melanjutkan sekolah ke Belanda dan Jakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.