Kwik Kian Gie Meninggal
Tak Banyak yang Tahu, Kwik Kian Gie Ternyata Mencintai Dunia Fotografi
Kwik Kian Gie ternyata menyimpan kecintaan yang mendalam terhadap dunia fotografi.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ekonom senior dan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada Senin malam, 28 Juli 2025 pukul 22.00 WIB, di usia 90 tahun.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh pihak keluarga serta sejumlah tokoh nasional.
Kwik dikenal sebagai sosok ekonom kritis yang vokal terhadap berbagai kebijakan pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan keadilan sosial dan ekonomi.
Baca juga: Masa Kecil Kwik Kian Gie di Kota Semarang, Kini Rumahnya Jadi Kwik Hway Gwan Memorial Building
Semasa hidupnya, Kwik pernah menjabat sebagai Menko Ekuin di era Presiden Abdurrahman Wahid dan sebagai Kepala Bappenas di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Selain aktif di dunia pemerintahan, ia juga meninggalkan warisan di bidang pendidikan melalui pendirian Institut Bisnis dan Informatika Indonesia Kwik Kian Gie (IBIKKG).
Di balik sosoknya sebagai ekonom senior dan tokoh nasional, Kwik Kian Gie ternyata menyimpan kecintaan yang mendalam terhadap dunia fotografi.
Hal ini diungkapkan oleh Bonardo Aritonang, mantan dosen Ilmu Komunikasi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBIKKG) tahun 2019 sampai 2021.
Bonardo mengatakan, semasa mengabdi di kampus IBIKKG, ia pernah mendapat kesempatan berharga berlatih langsung bersama Kwik dalam sebuah kelas fotografi di kampus tersebut.
"Tak banyak yang tahu, beliau juga mencintai dunia fotografi.
Kami bahkan pernah berlatih bareng, mempertajam insting dan angle di balik lensa, dibimbing fotografer maestro Darwis Triadi," kata Bonardo.
Menurut dia, Kwik menunjukkan antusias tinggi ketika mengikuti pelatihan fotografi bersama Darwis Triadi.
"Dia sangat antusias ikut training itu, malah beliau yang menggagas karena mau mengembangkan Prodi Ilmu Komunikasi," kata pria yang juga pernah bekerja di aalah satu televisi nasional tersebut.
"Pelatihan itu bukan sekadar pelatihan, tapi pertemuan jiwa-jiwa yang mencintai keindahan dan ketepatan, sama seperti cara beliau melihat bangsa ini," jelasnya.
Sebagai salah satu orang yang mengenal dekat Kwik, Bonardo mengingat sosok Kwik sebagai tokoh yang jenius dan kritis.
Bonar menyebut, di usia yang telah lanjut, namun semangat Kwik tetap membara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.