Dugaan Pelecehan di Fisip Unsoed
Inilah Sosok Dosen Fisip Unsoed Terduga Pelaku Pelecehan, Dekan: Masih Aktif di Kampus
Inilah identitas dosen yang menjadi terlapor kasus dugaan kekerasan seksual di Lingkungan Fisip Unsoed Purwokerto.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof Dr Slamet Rosyadi mengungkap identitas dosen yang menjadi terlapor kasus dugaan kekerasan seksual.
Dosen tersebut adalah Prof Dr AIS.
Pengungkapan identitas ini disampaikan Prof Dr Slamet seusai aksi ratusan mahasiswa Fisip Unsoed Purwokerto yang mendesak Dekanat bersikap tegas dan transparan pada Senin (28/7/2025).
Baca juga: Ratusan Mahasiswa Unsoed Demo, Desak Kampus Pecat Dosen Diduga Pelaku Kekerasan Seksual
Baca juga: Kunjungan Penelitian Dosen FIKes Unsoed di Fakultas Farmasi UiTM Malaysia
Dalam pernyataannya, Prof Slamet menyebut status terlapor saat ini masih aktif sebagai dosen di Fisip Unsoed.
"Tim pemeriksa masih bekerja mendalami kasus ini dan menggali informasi dari berbagai pihak terkait," ujarnya.
Prof Slamet menjelaskan, tim pemeriksa atau Tim 7 mulai bekerja sejak terbitnya Surat Keputusan (SK) Rektor pada 6 Juni 2025.
SK ini merupakan tindak lanjut dari surat Sesjen Kepala Biro Organisasi dan SDM Kemdiktisaintek yang juga tertanggal 6 Juni 2025, sebagai balasan atas laporan Satgas PPK PT Unsoed.
"Dasarnya adalah Permendikti Saintek Nomor 55 Tahun 2024 tentang penanganan tindak kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi," katanya.
Surat Sesjen tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya SK Mendikti Saintek Nomor 64 Tahun 2025 tentang pendelegasian pembentukan tim pemeriksa dugaan pelanggaran disiplin PNS di Unsoed.
Berdasarkan SK itu, Rektor mengeluarkan SK pembentukan tim pemeriksa dugaan pelanggaran disiplin PNS di Fisip Unsoed.
Menurut Prof Slamet, Prof AIS telah memenuhi panggilan dan diperiksa pada Rabu (23/7/2025).
Baca juga: Sinergi Dosen FIB dan FISIP Unsoed Lestarikan Aksara Jawa di Sanggar Seni Larasati Purbalingga
Baca juga: Unsoed Tegaskan Komitmen Usut Dugaan Kekerasan Seksual di Kampus
Pemeriksaan dilakukan oleh tim pemeriksa dengan menghadirkan Satgas agar mendapatkan informasi tambahan dari hasil investigasi sebelumnya.
Selanjutnya, tim akan memanggil pelapor untuk dimintai keterangan resmi.
Namun, proses ini tertunda karena pelapor sedang mengikuti kegiatan di luar kota.
"Pekan ini kami jadwalkan wawancara dengan pelapor."
"Prosedurnya harus dipenuhi agar pelapor bisa hadir dengan pendamping yang ditunjuk," jelas Prof Slamet.
Dalam aksi yang berlangsung di depan gedung dekanat, mahasiswa menuntut pihak kampus bersikap tegas, transparan, serta memastikan perlindungan bagi korban dugaan kekerasan seksual.
Mereka juga meminta agar hasil pemeriksaan diumumkan secara terbuka demi keadilan dan kepastian hukum.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan seorang guru besar.
Sehingga, penyelesaiannya dinilai harus dilakukan secara transparan dan berpihak pada korban. (*)
Baca juga: Siap-siap, PSIS Semarang Segera Perkenalkan 3 Pemain Asing Lagi, Siapa Sajakah Mereka?
Baca juga: Brutalnya Syahrama Habisi Sevi Ojol Perempuan, Sakit Hati Dijanjikan Jadi PNS Modal Rp 5 Juta
Baca juga: Pemkab Jepara Langsung Temui Kemendikdasmen untuk Realisasikan Revitalisasi Sekolah Rusak
Baca juga: Program Jadi Rektor Sehari 2025, Gebrakan Baru Udinus Semarang
Seleksi Prajurit TNI Bagi Lulusan Perguruan Tinggi Dibuka, Kapendam IV Diponegoro Bagi Trik Lolos |
![]() |
---|
Nasib Pilu Bocah SD Harus Diamputasi Karena Jadi Korban Begal, Umur 13 Tahun Bawa Motor Sendiri |
![]() |
---|
Harga Emas Melonjak Hampir Dua Kali Lipat dalam 2 Tahun, Tembus Rp 2,1 Juta per Gram |
![]() |
---|
Link Live Streaming Real Madrid vs Espanyol, Kick Off Pukul 21.15 WIB |
![]() |
---|
BRI Sediakan Pinjaman Rp 100 Juta dengan Bunga Cicilan Rp 500 Ribu/ Bulan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.