Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Mahasiswa UMP Ciptakan Sunblock dari Limbah Kulit Singkong, Dorong Tamansari Jadi Desa Wirausaha
Mahasiswa Farmasi UMP sukses mengembangkan produk pelindung kulit matahari (sunblock) berbahan dasar limbah kulit singkong.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Inovasi berbasis potensi lokal kembali lahir dari tangan mahasiswa.
Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) tahun 2025 sukses mengembangkan produk pelindung kulit matahari (sunblock) berbahan dasar limbah kulit singkong.
Produk inovatif ini diberi nama SUNTELA Protect dan menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat bertema Desa Wirausaha di Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas.
Tim pelaksana yang terdiri dari 15 anggota aktif dan 5 anggota support system, di bawah bimbingan dosen pendamping apt. Githa Fungie Galistiani, Ph.D., hadir membawa semangat kolaborasi dan keberlanjutan.
Mereka memanfaatkan kulit singkong, limbah pertanian yang melimpah namun kurang diberdayakan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
“Melalui SUNTELA Protect, kami ingin menunjukkan bahwa limbah pun bisa menjadi berkah jika dikelola dengan pendekatan ilmiah dan semangat pemberdayaan."
"Harapan kami, ini tidak hanya menjadi produk, tapi juga awal dari kebangkitan wirausaha lokal di Tamansari,” ujar apt. Githa Fungie Galistiani, Ph.D., selaku dosen pendamping program, Selasa (29/7/2025).
Baca juga: Mahad Al Imam Malik UMP Gelar Wisuda ke-6: Cetak Alumni Unggul Bidang Bahasa Arab dan Keislaman
Program PPK Ormawa ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga melibatkan pelatihan kewirausahaan, branding produk, dan strategi pemasaran digital bagi warga setempat, khususnya ibu-ibu dan pemuda desa.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi mampu hadir sebagai agen perubahan sosial, bukan hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam transformasi ekonomi masyarakat.
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMP, Efi Miftah Faridli, M.Pd., turut memberikan apresiasi atas program ini.
"Kami bangga mahasiswa UMP mampu menyatu dengan masyarakat dan membawa perubahan nyata."
"SUNTELA Protect adalah bentuk inovasi sosial yang kami harapkan bisa direplikasi di desa-desa lain."
'Ini sejalan dengan semangat Kampus Merdeka yang mendorong kontribusi aktif mahasiswa dalam pembangunan daerah," jelasnya.
SUNTELA Protect diharapkan menjadi produk unggulan Desa Tamansari yang mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Baca juga: Mahasiswi FEB UMP Jadi Pembicara Nasional, Tekankan Peran Pemuda dalam Literasi Keuangan
Ke depan, tim PPK Ormawa IMM Farmasi UMP tahun 2025 juga akan melakukan pendampingan lanjutan dalam proses legalitas produk dan pengembangan model bisnis berkelanjutan.
Inovasi berbasis pemberdayaan seperti ini menjadi cerminan bahwa sinergi antara ilmu pengetahuan, kepedulian sosial, dan kearifan lokal mampu menciptakan solusi kreatif bagi tantangan ekonomi pedesaan. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.