Oleh-oleh dari IKN 

Yang terlihat sama adalah, kawasan IKN ini masih seperti Februari 2025 lalu, sebuah destinasi wisata baru di Kalimantan Timur yang terbuka untuk dikunjungi wisatawan. Sabtu kemarin, shelter pengunjung juga cukup penuh dengan mobil yang parkir. Di situlah pengunjung harus berhenti memarkirkan mobil dan kemudian boleh masuk ke kawasan IKN dengan menumpang bus yang disediakan oleh pihak Otorita IKN (OIKN). 

Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah, ketika ada kesempatan berkunjung ke IKN, maka alangkah baiknya menyempatkan diri untuk nongkrong dan memesan kopi di Excelso. Setidaknya, menurut saya, gerai itulah tempat paling epik untuk berfoto di IKN karena persis ada di depan“Istana Garuda”. Pastikan sampai di lokasi tersebut sudah agak sore sehingga tak terganggu dengan suasana terik yang seolah matahari berada di atas kepala. Plus suasana sore membuat pencahayaan foto terlihat lebih panoramic. 

Tak jauh dari Excelso, pengunjung juga bisa menikmati Bakso Malang, yang meski gerainya sempit, ternyata di dalamnya memiliki ruang yang cukup luas. Di gerai ini kemarin saya bisa nebeng salat zuhur sekaligus rebahan sejenak menikmati air conditioner lantaran di luar udara panas nyaris tak punya belas kasihan. 

Kesimpulannya masih sama. Saya merasa yakin proyek IKN ini membutuhkan narasi lain agar uang rakyat yang ditanamkan tak menjadi mubazir. Mengganti IKN denganMonumen IKN adalah salah satu yang rasional, sebelum ada narasi lain yang lebih tepat untukmenyelamatkan uang negara untuk tidak semata-mata menuruti hasrat Jokowi untuk meninggalkan legacy atas sepuluh tahun kekuasaannya. (*)