Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Blokir Rekening PPATK

Nasib Pelajar Tak Bisa Beli Buku Setelah Rekeningnya Diblokir PPATK: Merepotkan Rakyat!

Nasib seorang pelajar di Lampung kini gagal membeli buku karena kebijakan pemerintah melalui PPATK.

Editor: rival al manaf
Istimewa
PPATK 

TRIBUNJATENG.COM - Nasib seorang pelajar di Lampung kini gagal membeli buku karena kebijakan pemerintah melalui PPATK.

Kebijakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang memblokir rekening bank tidak aktif selama tiga bulan ternyata merepotkan masyarakat.

Salah satunya dialami orang tua pelajar di Lampung mengungkapkan keluhan terkait kebijakan tersebut.

Baca juga: Cerita Warga yang Rekeningnya Doblokir PPATK, Langsung Lari ke Bank, Uang Selamat?

Baca juga: Kisah Korban Blokir Rekening PPATK, Ada Tabungan Anak Hingga Tabungan Berobat Orang Tua

Kebijakan ini dianggap merugikan masyarakat kelas bawah yang jarang melakukan transaksi perbankan. 

Fakhruddin (40), salah satu warga yang terdampak, mengaku bahwa tabungan atas nama putrinya yang masih duduk di bangku sekolah dasar sempat terblokir.

"Tadi pagi pas mau ngambil uang di ATM, nggak bisa, padahal PIN benar, mau beli buku pelajaran," ujarnya saat ditemui di depan salah satu bank di Bandar Lampung, Kamis (31/7/2025).

Fakhruddin, yang berasal dari Kecamatan Tanjung Karang Barat, baru mengetahui rekening putrinya terblokir setelah mengurus ke bank.

Ia menjelaskan, rekening tersebut jarang melakukan transaksi, hanya menerima transfer dari dirinya setiap akhir bulan.

"Terakhir saya transfer itu Januari 2025 kemarin, ya karena memang tabungan untuk keperluan sekolah jarang tarik (uang). Untung sudah aktif lagi tadi setelah diurus," tambahnya.

Meski demikian, ia tetap mengeluhkan kebijakan PPATK yang dianggap menyusahkan masyarakat.

"Kayak kurang kerjaan aja, ini ngurus ke bank emangnya sebentar, kan kita juga yang repot," keluhnya.

Hal senada diungkapkan oleh Jumadi (50), warga Kecamatan Tanjung Karang Pusat, yang mengaku rekening istrinya untuk tabungan haji juga terblokir.

Jumadi menjelaskan, rekening tersebut sangat jarang melakukan transaksi perbankan, hanya digunakan untuk menabung ketika ada dana lebih untuk keperluan haji.

"Ya namanya nabung, Mas. Cuma pas ada uang lebih kita baru nabung. Ini bukannya kosong (saldo), ada isinya, buat pergi haji nanti," ungkapnya.

Lebih jauh, ia menambahkan, istrinya bekerja di luar kota, sehingga untuk mengaktifkan kembali rekening tersebut, mereka harus menyempatkan waktu untuk mengurus di bank.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved