Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Emak-emak Protes Molornya Penyaluran Subsidi Pangan Dari Provinsi di Karanganyar

Para emak-emak menyayangkan soal penyaluran subsidi pangan dari pemerintah provinsi di wilayah Kabupaten Karanganyar.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Agus Iswadi
PENYALURAN SUBSIDI PANGAN. Warga antre untuk membeli kebutuhan pokok yang dijual saat acara penyaluran subsidi pangan dari Pemprov Jateng di halaman Kantor Dispertan PP Karanganyar, Jumat (1/8/2025) siang. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Para emak-emak menyayangkan soal penyaluran subsidi pangan dari pemerintah provinsi di wilayah Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada dua lokasi penyaluran subsidi pangan dari pemprov di wilayah Karanganyar pada Jumat (1/8/2025).

Dua lokasi itu yakni Balai Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu dan halaman Kantor Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar.

Dalam pamflet, ada tiga kebutuhan pokok yang dijual di acara tersebut yakni beras seharga 11 ribu per Kg, bawang merah Rp 30 ribu per Kg dan minyak goreng Rp 14 ribu per liter.

Sesuai informasi yang tertera dalam pamflet, acara tersebut digelar jam 08.00 tapi ada kendala sehingga penyalurannya molor. 

Pantauan di halaman Kantor Dispertan PP Karanganyar sekira pukul 09.00, puluhan orang mayoritas ibu-ibu antre untuk membeli sejumlah kebutuhan pokok yang dijual saat acara penyaluran subsidi pangan.

Mereka menunggu petugas menurunkan beras dari dalam bak truk box. Di sisi lain beberapa orang yang sebelumnya antre terlihat pulang. 

Warga Karanganyar, Dewi bersama putrinya antre di halaman Kantor Dispertan Karanganyar untuk membeli beras sejak pukul 07.30.

Dia berangkat lebih awal karena informasinya penyaluran subsidi pangan dimulai pukul 08.00.

Adanya keterlambatan tersebut, jelas Dewi, katanya kendaraan yang digunakan untuk mengangkut kebutuhan pokok itu mengalami kendala dalam perjalanan. 

"Cuma saya menyayangkan ini Mas ya, ini kan kita beli tidak gratis.

Saya mohon misalnya seperti ini tidak harus menunggu penurunan barang dulu, kasihan yang menunggu dari pagi," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat siang. 

Menurutnya hal tersebut tidak efektif. Ada satu petugas yang melayani pembelian dari warga yang antre untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau itu.

Di sisi lain, mekanisme pembelian seharusnya antre data identitas terlebih dahulu baru mengambil satu per satu. 

"Tidak seperti ini tadi, tidak langsung. Jatuhnya itu tidak ngantri, dulu-duluan," terangnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved