Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Pembunuhan ODGJ di Weleri Kendal

Pelaku ungkap pengakuan mengejutkan pelaku pembunuhan ODGJ di Kendal karena kesal banyak ODGJ berkeliaran. Polisi akhirnya menangkapnya.

Polres Kendal 
TANGKAP PELAKU - Tim Resmob Polres Kendal menangkap pelaku penusukan ke ODGJ di pinggir jalan raya Penaruban Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Korban ditusuk menggunakan pisau hingga meninggal dan bersimbah saat ditemukan. 

Buron Sehari, Pelaku Ditangkap di Rumah Pamannya di Semarang

Usai menusuk, Hariz sempat dipukul warga menggunakan kursi kayu namun berhasil melarikan diri. Ia memilih kabur ke arah Yogyakarta melalui Sukorejo, Temanggung, dan Magelang.

Setelah sempat kebingungan berputar-putar di Yogyakarta, ia akhirnya memutuskan pergi ke Semarang dan tinggal di rumah pamannya di Kampung Pelangi, Kecamatan Semarang Selatan.

Namun pelariannya tak berlangsung lama. Polisi yang telah mencium keberadaan Hariz, berhasil menangkapnya keesokan hari tanpa perlawanan.

“Saya tahu saya salah dan sudah bunuh orang. Saat ditangkap saya tidak melawan,” akunya, dalam pengakuan mengejutkan pelaku saat pemeriksaan.
 
Pisau Berdarah Ditemukan 200 Meter dari Lokasi

Penyelidikan polisi menemukan pisau yang diduga digunakan Hariz untuk menusuk korban, sekitar 200 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pisau tersebut masih memiliki bercak darah saat ditemukan tergeletak di pinggir jalan.

“Diduga pisau itu dibuang pelaku setelah menusuk korban karena masih ada darahnya,” ungkap Kapolsek Weleri AKP Agus Supriyadi.
 
Apakah Identitas Korban Telah Diketahui?

Sayangnya, hingga saat ini polisi belum dapat mengidentifikasi korban karena tidak ditemukan identitas apapun pada tubuhnya. Namun, kuat dugaan korban merupakan seorang ODGJ.

“Korban tidak membawa identitas. Dugaan sementara, korban ini ODGJ,” terang Kapolsek.
 
Kasus tragis ini menjadi pengingat bahwa stigma terhadap ODGJ masih kuat dan bisa memicu tindakan berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Pengakuan mengejutkan pelaku menegaskan bahwa tindakan kekerasan terhadap ODGJ tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apapun.

Penegakan hukum terhadap pelaku telah dilakukan, namun kejadian ini juga perlu menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih serius menangani isu kesehatan jiwa di ruang publik. (*)

Baca juga: Sepanjang Juli, KAI DAOP 4 Catat Ada Tujuh Kejadian Pengguna Jalan Tertamper Kereta

Baca juga: Dua Kasus Temperan Kerata Api Terjadi di Suradadi Tegal, KAI Ingatkan Warga soal Budaya Selamat

Baca juga: Kisah Unik Damkar Kembali Terjadi! Kambing 3 Hari Hilang, Ternyata Nyemplung Sumur di Margoyoso

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved