10 Fakta Tragis Rafa Digigit Ular hingga Racun ke Saraf: Dokter Awalnya Santai, Ternyata Mematikan

10 Fakta Tragis Rafa Digigit Ular hingga Racun Menyebar ke Saraf: Dokter Awalnya Santai, Ternyata Parah 

TRIBUNJATENG.COM– Duka mendalam menyelimuti keluarga Rafa Ramadhani Suwondho (12), bocah asal Desa Bukur Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah digigit ular weling dan sempat mendapat penanganan medis yang dianggap kurang maksimal. 

Berikut 10 fakta lengkap tragedi yang viral dan menyita perhatian publik ini:

1. Digigit Ular di Dalam Kamar Sekitar Pukul 04.00 Pagi

Kejadian terjadi pada Senin (16/6/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Rafa diduga digigit ular saat masih berada di dalam kamar.

"Saya dan istri melihat ularnya, ularnya warna hitam dan ada warna putih. Kemungkinan ular weling," ungkap Suwondho, ayah Rafa.

2. Langsung Dibawa ke Mantri Desa untuk Pertolongan Awal

Setelah luka gigitan diketahui, keluarga membawa Rafa ke mantri desa bernama Pak Warno.

 “Di tempat Pak Warno atau mantri desa, luka digigitnya sempat dipencet dan keluar darah. Tapi Pak Warno tidak berani menyuntik, jadi disarankan langsung ke RSUD Kajen," kata Datur (56), kakek Rafa.

3. Dokter RSUD Kajen Diduga Sepelekan Kondisi Awal

Setibanya di RSUD Kajen sekitar pukul 05.00 WIB, Rafa hanya diberi suntikan, diambil darah, dan dipasangi oksigen beberapa menit. Tidak dilakukan infus maupun observasi menyeluruh.

"Dokternya bilang, 'anak baru bangun tidur, ya pusing’... Padahal cucu saya bilang matanya berat dan tidak bisa melihat. Saya suruh lihat ke arah saya, tapi katanya gelap," tutur Datur.

4. Disarankan Pulang Meski Keluarga Minta Rawat Inap

Meskipun kondisi Rafa makin lemah dan napasnya berat, dokter tetap menyarankan pulang.

"Kami sudah minta agar rawat inap karena napasnya berat dan matanya nggak bisa dibuka. Tapi nggak dikabulkan, disuruh pulang," kata Datur lirih.

5. Kondisi Memburuk di Perjalanan Pulang

Selama perjalanan pulang sekitar 30 menit, Rafa tidak merespons dan mulai menunjukkan gejala serius.

"Waktu itu memang masih sadar, tapi di perjalanan pulang cucu saya kejang-kejang," ungkap Datur.

6. Langsung Dilarikan ke RSI Pekajangan

Karena panik, keluarga segera membawanya ke RSI Pekajangan untuk penanganan lebih lanjut.

"Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan, karena disarankan tukang parkir, kalau ke puskesmas dulu mungkin akan lebih lama," katanya.

7. Dokter RSI: Racun Sudah Menyebar ke Saraf

Di RSI Pekajangan, dokter menyatakan racun sudah menyebar ke sistem saraf dan menyayangkan penanganan sebelumnya.

 "Dokternya bilang racun sudah ke saraf, harusnya sejak awal ditangani serius karena gigitan ular bisa mematikan," ungkap keluarga mengutip dokter di RSI.

8. Kondisi Kritis, Tak Sadarkan Diri Selama Sepekan

Rafa tidak sadarkan diri selama seminggu dan dirawat intensif di ruang ICU RSI Pekajangan.

 "Sudah seminggu tidak sadar. Saya sangat menyesal, tapi ya mau bagaimana lagi, yang penting sekarang bisa sembuh," kata Datur sebelum Rafa meninggal dunia.

9. Rafa Meninggal Dunia di RSUP Dr Kariadi

Setelah dirujuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang, Rafa mengembuskan napas terakhir pada Minggu (20/7/2025) dini hari.

"Betul mas, dek Rafa dini hari meninggal dunia di RSUP Kariadi, setelah menjalani perawatan intensif," ujar Ning, saudara Rafa, kepada Tribunjateng.com.

10. Dimakamkan di TPU Desa Bukur Pagi Hari

Jenazah Rafa tiba di rumah duka sekitar pukul 04.00 WIB dan langsung disambut keluarga serta warga. Ia dimakamkan sekitar pukul 10.00 WIB di TPU desa setempat.

(*)