Kereta Anjlok
"Satu Juta Rupiah Hilang" Keluh Penumpang PT KAI di Semarang Setelah Jadwal Kereta Kacau
Dengan baju putih polos dan ransel di punggungnya, dia tampak bingung, bersandar di tembok dekat customer service loket kereta api.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Husain Ode (48), warga Jakarta, terduduk lelah di depan loket tiket Stasiun Semarang Tawang, Sabtu (2/8/2025).
Dengan baju putih polos dan ransel di punggungnya, dia tampak bingung, bersandar di tembok dekat customer service loket kereta api.
Para penumpang lainnya juga terlihat bingung, beberapa memeluk ransel, lainnya menopang dagu di atas koper. Wajah-wajah mereka mencerminkan kebingungan dan kelelahan.
“Saya biasanya naik Argo Merbabu jam 14.00 WIB harusnya berangkat, tapi tadi delay. Oke, saya coba pesan lagi naik Gunung Jati, katanya bisa ternyata delay lagi,” ujar Husain dengan nada letih.
Baca juga: Buntut Siswa Tewas Setelah Jatuh Dari Lantai 4 UT Purwokerto, Standar Keselamatan Bangunan Dikritik
Baca juga: Ketika Guru MGMP Bahasa Jepang di SMA 12 Semarang Dapat Pengenalan Aplikasi Canva
Ia sudah berada di stasiun sejak pukul 13.00 WIB. Dua kali membeli tiket, dengan total hampir mencapai Rp1juta, namun dua kali pula ia gagal berangkat.
“Total pengeluaran hampir sejuta. Itu belum di-refund. Katanya bisa diambil di Gambir. Tapi saya enggak tahu ini gimana. Saya bingung. Tadi bahkan sempat mikir mau naik bus atau travel,” katanya.
Husain bekerja di Menara Thamrin, Jakarta, dan sudah empat hari berada di Semarang untuk tugas kantor. Kini, jadwal kepulangannya kacau.
“Wasting my time. Satu juta hilang. Tapi ya sudahlah. Saya cuma berharap ada win-win solution dari KAI,” tambahnya lirih.
Kereta api Argo Bromo Anggrek anjlok di emplasemen Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sehari sebelumnya. Imbasnya terasa hingga ke Stasiun Semarang Tawang.
Penumpang yang semestinya sudah dalam perjalanan kini terjebak dalam antrean refund dan reschedule.
Tak jauh dari tempat Husain duduk, Dina Juanita (34), warga Cengkareng, juga terlihat gusar. Ia menerima pemberitahuan dari KAI lewat WhatsApp soal keterlambatan kereta.
“Saya naik Gunung Jati, delay sampai 300 menit. Terlalu lama, jadi saya refund saja,” ujarnya.
Dina membeli tiket seharga Rp250.000 untuk kelas ekonomi tujuan Gambir, Jakarta. Rencananya, ia akan mencari alternatif lain untuk kembali ke ibu kota.
“Tadi datang ke sini antreannya sudah panjang banget. Baru 20 menit nunggu, tapi belum tahu kapan dipanggil,” katanya.
Meski kecewa, Dina mencoba memahami situasi.
Kronologi Pak Guru Lukman Lehernya Terjerat Tali Layangan, Luka Parah Harus Operasi |
![]() |
---|
Pertama Kali Ikut Seleksi PPPK Kebumen Langsung Diterima, Khusnul: Bersyukur Sekali |
![]() |
---|
Taufik Terdakwa Kasus Pemerasan Berujung Maut PPDS Undip Melawan, Sebut Pungutan BOP Sejak 2003 |
![]() |
---|
FEB UMP Gelar Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026 |
![]() |
---|
Momen Horor saat Rekonstruksi Kasus Alvi Mutilasi Tiara Viral, 3 Kali Pintu Menutup Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.