Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Grobogan

Angin Puting Beliung Melanda Desa Tajemsari Grobogan, Dwi: Kejadiannya Jelang Maghrib

Langit Desa Tajemsari, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, tampak muram pada Minggu petang, 3 Agustus 2025.

|
Penulis: faisal affan | Editor: muh radlis
IST
PUTING BELIUNG - Kondisi rumah warga di Desa Tajemsari, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan porak-poranda pasca diterjang angin puting beliung pada Minggu (3/4/2025) petang. Dok Warga 

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Langit Desa Tajemsari, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, tampak muram pada Minggu petang, 3 Agustus 2025.

Hujan rintik mulai turun pelan saat waktu maghrib mendekat. 

Namun tak ada yang mengira, angin yang biasanya hanya berembus sepoi justru berubah menjadi amukan yang menghancurkan.

Pukul 17.30 WIB, angin puting beliung datang tanpa aba-aba. Sejumlah warga tak sempat menyelamatkan barang-barang mereka.

Genteng-genteng beterbangan, atap galvalum kandang ayam mencuat ke udara dan terbang hingga ke lahan sawah. Jeritan dan kepanikan terdengar di mana-mana, bersaing dengan gemuruh angin yang menggila.

Berdasarkan informasi yang diterima TribunJateng.com, lebih dari 30 rumah terdampak.

Sebagian mengalami kerusakan ringan, namun tak sedikit pula yang porak-poranda. Wilayah utara kantor Desa Tajemsari menjadi titik terparah.

Ketika tim TribunJateng.com menyambangi lokasi sehari setelah kejadian, Senin (4/8/2025), suasana masih menyisakan bekas bencana.

Ranting dan batang pohon berserakan di sepanjang jalan masuk desa.

Di halaman rumah-rumah warga, kasur, bantal, dan perabot rumah tangga dijemur di bawah sinar matahari yang akhirnya muncul.

Dwi, salah satu warga, menceritakan bahwa rumah adiknya yang berada tepat di belakang rumahnya hancur diterjang angin. Ajaibnya, rumah Dwi sendiri tidak mengalami kerusakan sedikit pun.

“Adik saya sekarang mengungsi ke rumah bapak. Rumahnya belum bisa diperbaiki karena atapnya habis.

Kejadiannya menjelang maghrib,” ujar Dwi saat ditemui di depan rumahnya.

Ia menjelaskan, sang adik sedang berusaha mencari genteng pengganti. Namun hingga kini, rumah itu masih dibiarkan terbuka.

“Baru cari genteng baru buat perbaikan. Sementara ini ya dibiarkan saja dulu,” katanya pasrah.

Meski masih terguncang, Dwi dan keluarganya bersyukur tak ada korban luka dalam peristiwa itu. 

“Alhamdulillah masih selamat,” ucapnya pelan.

Menurut Dwi, angin kencang itu berlangsung cukup lama, baru mereda sekitar pukul 19.00 WIB.

Setelah itu, hujan deras mengguyur wilayah tersebut, menambah penderitaan bagi warga yang rumahnya telah rusak parah.

“Hujan besar banget. Tapi pas anginnya datang cuma gerimis,” jelasnya.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum tampak kehadiran atau penanganan dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan.

Warga hanya bisa saling membantu, memperbaiki kerusakan dengan alat seadanya, dan berharap pemerintah segera turun tangan.(afn)  

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved