Berita Jateng
Menteri PPPA Soroti Kesehatan Gigi Anak saat Cek Kesehatan Gratis di SLB Semarang
Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Semarang menjadi satu di antara beberapa sekolah yang menjadi lokasi pembukaan program Cek Kesehatan
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
"Ini menjadi pondasi generasi masa depan yang berkualitas, bermutu, maka dari sekarang harus diperkuat. Hal mendasar yang harus dilakukan adalah kesehatan," kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia menyoroti kesehatan gigi anak-anak Indonesia menjadi salah satu yang memprihatinkan saat ini.
"Kita lihat sekarang datanya cukup memprihatinkan terutama kesehatan gigi, 93 persen anak indonesia giginya kurang baik. Hanya 7 persen yang baik," ungkapnya.
Kemudian angka stunting di Indonesia saat ini juga disebutnya cukup tinggi.
Melalui cek kesehatan ini, diharapkan sebagai sebuah solusi agar anak-anak dari segi kesehatan terjamin.
"Kemudian, presiden ingin semua anak Indonesia punya kesempatan yang sama menempuh pendidikan. Oleh karena itu inisiasi sekolah rakyat juga akan memberikan kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan yang layak," kata dia.
"Anak yang sehat gizinya juga harus terjamin," tandasnya.
Salah satu pelajar SLB Kota Semarang, jenjang SMALB, Aldi Saputra mengaku senang mengikuti program ini.
Dibantu guru kelasnya ,Teddy Hesti saat sesi wawancara, Aldi mengatakan saat proses pemeriksaan ada beberapa tahap yang ia lalui. Mulai dari cek darah hingga tes pendengaran.
Aldi merupakan siswa kelas X di SLB N Kota Semarang seorang penyandang tuna wicara.
"Tadi diperiksa cek darah, kemudian membaca, cek telinga, dan tekanan darah supaya sehat. Dulu juga pernah cek kesehatan di dokter. Ketika diperiksa saya tidak takut, saya merasa senang," kata Aldi.
Sementara itu, kepala sekolah SLB N Kota Semarang, Sri Sugiarti mengatakan, ada total 579 peserta yang dijadwalkan mengikuti kegiatan CKG ini. Namun beberapa di antaranya sedang mengikuti kegiatan lain.
"Kami pihak sekolah berterimakasih karena pemeriksaan ini acuan kami dalam memberikan indeks kesehatan, laporan kepada orang tua, ataupun indeks kesehatan pada anak itu sendiri. Dan kita selalu berkolaborasi dengan puskesmas pembina," jelasnya.
Di sekolah tersebut kata dia, ada total lima ketunaan antara lain, tuna netra, tuna rungu wicara, tuna delta, tuna daksa, dan autis.
Disisi lain, Sekda Prov. Jateng mengatakan capaian CGK secara umum di Jawa Tengah cukup tinggi.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Usulkan Aplikasi Pelayanan Publik Diintegrasikan Secara Nasional |
![]() |
---|
Profil Rohmat Marzuki, Anggota DPRD Jawa Tengah Yang Dilantik Jadi Wakil Menteri Kehutanan |
![]() |
---|
Polda Jateng Pastikan Pelayanan SKCK Optimal di Tengah Lonjakan Pemohon |
![]() |
---|
Gubernur Ahmad Luthfi Jamin Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Jateng Tidak Naik |
![]() |
---|
Mudahkan Layanan Masyarakat, Ahmad Luthfi Luncurkan Modernisasi Pembayaran Bus Trans Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.